Longsor terjadi di Sungapan Soreang kemarin. Jalan menuju Ciwidey tertutup tanah. Orang beranggapan longsor terjadi semata-mata karena hujan deras. Padahal, ternyata ada penyebab lain. Ini ceritanya.
DARA | BANDUNG – Selain akibat hujan deras, ada penyebab lain terjadinya longsor di Kampung Sungapan, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa kemarin, yaitu akibat jebolnya kolam pengendali lumpur di salah satu lokasi galian C.
Kepala Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah Satpol PP Kabupaten Bandung, Oki Suyatno mengatakan begitu. Menurutnya, memang begitu kejadiannya. Jadi, peristiwa kemarin sebetulnya bukan longsoran tanah, tapi jebolnya kolam pengendali lumpur di salah satu lokasi galian C.
Kolam yang dibuat dengan tebal dinding sekitar tiga meter itu, kata Oki, tidak bisa menahan volume air yang masuk karena besarnya curah hujan waktu itu.
Solusinya, kata Oki, yang sangat mendesak melakukan penanganan darurat seperti perbaikan kolam yang jebol. Kemudian penambahan kolam-kolam lain, dan identifikasi aliran air dari lokasi lain di atas lokasi galian tersebut.
“Sebenarnya, DLH, BPBD, Satpol PP dan pihak Kecamatan Soreang serta Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jabar sejak September 2019 lalu sudah menghimbau pelaku usaha galian untuk melakukan penanganan darurat, di antaranya dengan membuat kolam penampungan lumpur dan air larian,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Bandung mengakibatkan longsor di Kampung Sungapan Soreang hingga jalan menuju Ciwidey tertutup longsoran tanah, Selasa (17/12/2019).***
Editor: denkur