DARA | JAKARTA – Nilai tukar rupiah menguat 76 poin atau 0,52 persen atau berada di posisi Rp14.492 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Senin pagi (31/12). Memimpin di kawasan Asia, diikuti Korea Selatan yang menguat 0,27 persen, ringgit Malaysia 0,22 persen, dan peso Filipina 0,16 persen. Kemudian, baht Thailand menguat 0,1 persen dan dolar Singapura 0,04 persen.
Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi, dilansir dari CNN, mengatakan pergerakan rupiah hari ini akan cenderung positif karena sentimen dari tweet Presiden AS Donald Trump yang mengklaim bahwa AS dan China telah memiliki kesepakatan hubungan dagang yang pesat.
“Baru saja melakukan pembicaraan yang panjang dan sangat baik dengan Presiden Xi dari China. Kesepakatan berjalan dengan sangat baik. Jika dibuat, itu akan sangat komprehensif, mencakup semua subjek, bidang dan titik perselisihan. Kemajuan besar sedang dibuat!” tulis Trump dalam akun Twitter miliknya, Sabtu (29/12) waktu AS.
Menurutnya, sentimen positif ini sengaja dimunculkan karena Trump menyadari bahwa perang dagang telah membuat ekonomi kedua negara sudah sama-sama melambat.
“Tapi ini belum bisa diprediksi ke depan mereka maunya seperti apa,” ujar Dini, Senin (31/12). Dilansir dfari CNN.
Selain itu, sentimen penguatan rupiah juga datang dari pelemahan dolar AS juga terjadi karena mata uang Negeri Paman Sam mendapat sentimen negatif dari kembali menurunnya probabilitas kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve pada tahun depan.
“Hal ini karena prospek ekonomi AS ke depan juga masih melempem, jadi bergantung pada fundamentalnya,” imbuhnya.***
Editor: denkur