Home / Ads

Perang Lodong, Pertempuran Menjelang Magrib

Kamis, 9 Mei 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: sukabumiupdate/net

Ilustrasi: sukabumiupdate/net

DARA |  Deretan bambu satu meter dipasang menuju bukit atau ada pula yang menghadap hamparan sawah. Diujung pangkal diberi lubang sebagai penyulut. Saat bedil lodong itu diisi cairan karbit, lalu disulut api, maka keluarlah suara dentuman. Namun, tak jarang yang gagal, tak mengeluarkan suara, kecuali kepulan asap tipis.

Perang lodong itu biasanya terjadi selepas asar hingga bedug magrib. Anak-anak kampung nampak ceria menikmati permainan tradisional yang sudah ada sejak jaman kolonial itu. Lapar dan dahaga tak mereka rasakan, kecuali gelak tawa penuh kebahagiaan. Begitulah tradisi mengisi bulan Ramadan yang masih ada hingga sekarang, meski tak sebuming dulu.

Perang Lodong masih terlihat hampir di semua desa di Kabupaten Bandung. Umpamanya yang dilakukan anak-anak Kampung Kiaraeunyeuh Desa Banyusari Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung. Andik (12) anak warga Kiaraeunyeuh menyebutkan, sangat senang dengan permainan perang lodong itu. Menunggu waktu berbuka tak terasa, saking asyiknya menyulut lodong yang bersuara mendentum.

Selain Andik, anak-anak lain pun sama, mereka sangat gembira ketika berpuasa sambil bermain bedil lodong. Asep (15) menyebutkan, untuk bambu tidak mudah, tinggal motong di kebun bambu. Kiaraeunyeuh memang salah wilayah yang masih dirimbuni kebun bambu berbagai jenis. Namun, katanya khusus untuk lodong yang paling bagus adalah bambu jenis bambu gombong.

Anak-anak di Desa Banyusari ini sudah biasa mengisi Ramadhan dengan permainan bedil lodong. Dilakukan sambil menunggu azan Maghrib berkumandang. Jumlah bedil lodong terkang cukup banyak hingga mencapai 10 potong yang dimainkan oleh masing-masing anak.

Bedil lodong sebetulnya bisa juga berbahan pipa paralon bekas, kaleng susu bekas, magnet korek, dan spirtus. Namun, anak-anak Kiaraeunyeuh lebih senang menggunakan bambu karena mudah didapat. Namun, katanya saat ini memang agak kesulitan mencari karbit.***

Editor: denkur

Berita Terkait

DPRD Kabupaten Sukabumi Mengucapkan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa, Ramadan 1446 H/Maret 2025
Investor Gathering 2025: Pos Indonesia & Pos Properti Hadirkan Aset Potensial untuk Investasi
FGD Evaluasi Sampah Citarum, Mitigasi Harus dari Level Rumatangga
Simak Nih, 16 Artis dalam Pembagian Komisi AKD DPR RI, Ahmad Dhani dan Once di Komisi X
“свободное Зеркало Мостбет и Сегодня Актуальный Доступ К Сайту Mosbe
Mostbet Online Мостбет Официальный Сайт Букмекерской Компании И Казин
“Greatest Online Casino Down Under » Au Actual Money Casinos 202
Mostbet Přihlášení ️ Mostbet Subscription Na Oficiálních Stránkác
Berita ini 12 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 28 Februari 2025 - 13:50 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi Mengucapkan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa, Ramadan 1446 H/Maret 2025

Sabtu, 22 Februari 2025 - 16:11 WIB

Investor Gathering 2025: Pos Indonesia & Pos Properti Hadirkan Aset Potensial untuk Investasi

Rabu, 13 November 2024 - 10:12 WIB

FGD Evaluasi Sampah Citarum, Mitigasi Harus dari Level Rumatangga

Rabu, 23 Oktober 2024 - 13:44 WIB

Simak Nih, 16 Artis dalam Pembagian Komisi AKD DPR RI, Ahmad Dhani dan Once di Komisi X

Rabu, 2 Oktober 2024 - 22:19 WIB

“свободное Зеркало Мостбет и Сегодня Актуальный Доступ К Сайту Mosbe

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Pemkab Sukabumi Sambut Ramadan 1446 H

Jumat, 28 Feb 2025 - 20:01 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

Observatorium Bosscha ITB Pantau Hilal Awal Ramadan 1446 H

Jumat, 28 Feb 2025 - 16:38 WIB

Ilustrasi (Foto: NU Online)

HIKMAH

Doa Mengawali Bulan Ramadhan

Jumat, 28 Feb 2025 - 16:32 WIB