Polres Cianjur menggandeng kalangan pelajar mengkampanyekeun perang melawan hoaks. Empat orang pelajar SMA bahkan didapuk sebagai Duta Humas Polres Cianjur.
DARA | CIANJUR – Empat pelajar itu akan bertugas mengajak masyarakat terutama kalangan pelajar agar senantiasa bijak bermedia sosial.
Paur Subbag Humas Polres Cianjur, Ipda Budi Setiayuda mengatakan, saat ini informasi bohong atau berita hoaks masih marak dijagat maya.
“Pelajar perlu terus diedukasi mengenai hal ini agar mereka sebagai generasi milenial tidak mudah termakan informasi hoaks,” kata Budi, kepada wartawan, Kamis (31/10/2019).
Budi menegaskan, informasi hoaks yang disebarkan melalui lini masa tak hanya bisa menyesatkan opini publik, namun juga bisa berdampak pada situasi sosial yang ada.
“Hati-hati juga jika ingin mengunggah informasi, jika tidak jelas sumbernya, sebaiknya jangan. Karena jika informasi yang diunggah ke lini masa itu ternyata hoaks apalagi mengandung unsur hate spech atau ujaran kebencian, maka akan tersandung UU ITE,” tutur Budi.
Di kesempatan itu, Budi menjelaskan cara mewaspadai informasi atau berita hoaks di media sosial berdasarkan ciri-cirinya.
“Kalau ada informasi ada kata-kata ‘sebarkan’ atau ’viralkan’ dan ajakan sejenisnya, apalagi penuh huruf besar dan tanda seru, waspadai, kemungkinan besar itu (informasi) hoaks,” katanya.
Selain itu, jika mendapatkan informasi atau berita tautan, maka perlu ditelusuri asal link dari sumber berita tersebut.
“Jika beritanya sama sekali beda atau link-nya sudah tidak aktif, dipastikan informasi itu tidak bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya seraya mengajak pelajar sebagai warganet untuk senantiasa mengecek informasi atau berita berdasarkan sumbernya, apalagi kabar tersebut berisi informasi yang ‘sensitif’.
“Namun dari semua cara itu, hal yang penting dan harus selalu diperhatikan adalah kita harus senantiasa bijak bermedia sosial,” imbuhnya.***
Wartawan: Purwanda | Editor: denkur