Percepatan Deteksi Virus Covid-19, Pemkab Cianjur Terjunkan Dua Alat TCM

Selasa, 23 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (republika.co.id)

Ilustrasi (republika.co.id)

“Sesuai petunjuk dari Kementerian Kesehatan, dua alat TCM yang kami miliki dapat digunakan untuk memperpendek waktu tunggu pemeriksaan spesimen pada pasien terduga Covid-19,” kata Yusman Faisal.


DARA | CIANJUR – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menerjunkan alat tes cepat molekuler (TCM) untuk membantu mempercepat deteksi dalam penanganan virus Corona (Covid-19) di wilayah itu.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur, dr Yusman Faisal, mengatakan awalnya peruntukan alat TCM itu untuk mendiagnosis penyakit tuberkulosis (TB). Namun, kini alat tersebut dapat digunakan untuk mendiagnosa paparan Covid-19.

“Sesuai petunjuk dari Kementerian Kesehatan, dua alat TCM yang kami miliki dapat digunakan untuk memperpendek waktu tunggu pemeriksaan spesimen pada pasien terduga Covid-19,” kata Yusman, kepada wartawan, Selasa (23/6/2020).

Yusman menyebutkan, alat TCM yang dimiliki RSUD Sayang dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Cianjur itu merupakan tes cepat yang hasilnya dapat segera diketahui dalam jangka waktu dua jam.

Yusman menerangkan, meski memiliki akurasi yang sama dengan swab test tetapi keduanya merupakan alat yang berbeda. TCM alat diagnosa Covid-19 berbasis catridge dan hanya untuk tes qualitatif, hasilnya positif dan negatif.

“Kalau swab test hasilnya dapat berupa kualitatif dan kuantitatif. Artinya ada angka disitu (hasil swab test, red), sehingga dokter yang menangani bisa memproyeksikan atau memprediksi berapa kali lagi pengobatan hingga pasien sembuh,” terangnya.

Metode pemeriksaan Covid-19 dengan alat TCM ini, tambah dia, menggunakan dahak dengan amplifikasi asam nukleat berbasis cartridge.

“Virus Covid-19 diidentifikasi pada RNA-nya yang menggunakan cartridge khusus. Hasilnya hanya berupa data kualitatif dengan kata lain positif atau negatif terpapar Covid-19,” jelasnya.***

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

Pisah Sambut Bupati Sukabumi Dimeriahkan Gelaran Budaya Rakyat
Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut
Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025
Pemkab Cirebon Lindungi Buruh, Jaga Investasi! Isu Outsourcing dan Hak Pekerja Jadi Sorotan
Hearing dengan HMI, DPRD Kota Sukabumi Tanggapi Isu Ketidak Normalan PAD
Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini
Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker, Bahas Raperda Perubahan Badan Hukum BPR
Serahkan Petikan SK PNS dan CPNS, Bupati Sukabumi Tekankan Pengabdian
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 18:48 WIB

Pisah Sambut Bupati Sukabumi Dimeriahkan Gelaran Budaya Rakyat

Kamis, 17 April 2025 - 18:29 WIB

Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut

Kamis, 17 April 2025 - 10:53 WIB

Pemkab Cirebon Lindungi Buruh, Jaga Investasi! Isu Outsourcing dan Hak Pekerja Jadi Sorotan

Rabu, 16 April 2025 - 18:27 WIB

Hearing dengan HMI, DPRD Kota Sukabumi Tanggapi Isu Ketidak Normalan PAD

Rabu, 16 April 2025 - 14:32 WIB

Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini

Berita Terbaru