DARA | JAKARTA – BNPB mengerahkan baik personel dan bantuan logistik untuk percepatan penanganan pascagempa M 7,2 di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Kaji cepat masih berlangsung, khususnya ke wilayah desa yang belum terjangkau.
“Demikian juga distribusi logistik bantuan kepada warga terdampak,” kata Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo, dalam iaran persnya, Kamis (19/7/2019).
Ia menyebutkan, BNPB memobilisasi bantuan logistik dan peralatan dari Ternate menuju Sofifi dan berlanjut ke Saketa. Upaya penanganan selama masa tanggap darurat di bawah kendali pos komando.
Tim Reaksi Cepat BNPB melaporkan, kendala di lapangan berupa ketersediaan BBM, akses dan jaringan komunikasi di beberapa desa, tenaga medis dan trauma healing, serta alat angkut distribusi bantuan. “Di sisi lain, kebutuhan mendesak selama keadaan darurat antara lain terpal, selimut, tikar, air minum, makanan siap saji, dan kidsware.” Katanya.
BNPB mengerahkan helikopter Mi-8 untuk distribusi logistik bantuan. Bantuan yang dimobilisasi, antara lain perlengkapan sekolah, keperluan bayi, makanan, hingga kebutuhan sandang.
Data BPBD Provinsi Maluku Utara hingga 17 Juli 2019 mencatat rumah rusak berat, akibat gempa M 7,2 tersebut, sebanyak 1.061 unit, rusak sedang 1.412 unit. Tercatat juga fasilitas umum yang rusak berat 78 unit dan rusak ringan 39 unit.
Kerusakan terbesar berada di Kecamatan Gane Barat Selatan dengan 542 unit RB, Kepulauan Joronga 287, Gane Barat 203, Gane Timur Selatan 116, Bacan Timur Tengah 72, Bacan Timur Selatan 8, dan Bacan Timur 2. Bencana yang terjadi pukul 16.00 WIB berdampak terhadap 73 desa di sebelas kecamatan.
Ke sebelass kecamatan itu, Bacan, Bacan Timur, Bacan Timur Tengah, Bacan Timur Selatan, Gane Barat Selatan, Gane Barat, Bacan Barat, Gane Barat Utara, Kepulauan Joronga, dan Kecamatan Gane Timur Tengah. Hanya Kecamatan Bacan Barat yang teridentifikasi terdampak minor yaitu tiga unit fasilitas umum rusak berat.
Sementara BPBD Provinsi Maluku Utara hingga 17 Juli 2019 mencatat 13.250 KK atau 53.076 jiwa mengungsi. Pengungsian tersebar di sepuluh kecamatan. Tercatat pula, korban luka berat 32 orang dan luka ringan 97.
“Terkait jumlah korban meninggaldunia, sebelumnya diberitakan enam orang. Setelah BNPB konfirmasi dengan posko terhadap kepastian jumlah korban tersebut, ada satu korban dengan dua nama yang berbeda,” ujar dia.
Setelah selesai pendataan ulang korban meninggal dunia, rilis posko mencatat lima korban tersebut Saimah mustafa (90), warga Desa Nyofifi, Bacan timur, Asfar Mukmat (25), warga Desa Gane Dalam, Gane Barat Selatan, Aina Amin (58), warga Desa Gane Luar, Gane Timur Selatan, Biji Siang Kale (63), warga Desa Gane Luar, Gane Timur Selatan, dan Sagaf Girato (50), warga Desa Yomen, Jorongga.
Dia menyebutkan, pagi tadi Kepala BNPB, Doni Monardo, tiba di lokasi terdampak. Merespon kejadian ini pemerintah daerah setempat, BNPB, dan multi pihak terus melalukan upaya penanganan darurat bencana. ***
Editor: Ayi Kusmawan