Perempuan atau ibu rumah tangga dipandang bisa jadi garda terdepan dalam mencegah beriat bohong atau hoaks. Perempuan harus ikut andil menyaring hoaks.
DARA | BANDUNG – Perempuan merupakan sumber informasi dalam keluarga. Karena itu, mereka diimbau menjadi garda terdepan mencegah berita bohong atau hoaks.
“Karena perempuan adalah sumber informasi dalam keluarga. Anak-anak menanyakan satu dan hal lainnya kepada orang tua, termasuk ibu. Sehingga, informasi terbaik itu harus dari orang tuanya,” Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil, saat memberikan kuliah umum Hoaks Sosial Media dan Perempuan dalam Revolusi Industri 4.0, di Universitas Widyatama, Kota Bandung, kemarin.
Menurut Atalia, perempuan, terutama ibu-ibu, memiliki peran penting dalam pemberian informasi yang akurat untuk anak-anak. Salah satu perannya adalah meningkatkan literasi keluarga.
Peran itulah yang akan menjadi tembok penghalang hoaks dalam keluarga. Menurut dia, perempuan harus ikut andil menyaring hoaks.
Dengan begitu, informasi yang beredar dalam keluarga sudah dikonfirmasi kebenarannya. “Kita harus banyak membuka literasi seluas-luasnya, karena literasi itu bukan hanya membaca dan menulis. Tapi bagaimana kita mendengar, bagaimana kita memaknai sebuah kata, bagaimana kita mencerna,” ujarnya.
Karena itu, ia berharap litersi di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, terus ditingkatkan supaya betul-betul bisa menjadi generasi pembelajar.***
Editor: Ayi Kusmawan