DARA | CIANJUR — Dinas Kelautan Perikanan dan Perternakan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengimbau peternak, agar waspada terhadap pergantian musim hujan ke musim kemarau. Pergantian musim ini berpengaruh terhadap kesehatan hewan ternak dan budi daya ikan.
Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyrakat Vetenier Dinas Kelautan, Perikanan, dan Perternakan, M Agung Rianto, mengatakan, pergantian musim dari hujan ke musim kemarau berpotensi terjadinya wabah pada hewan ternak dan budi daya ikan. “Meskipun tidak terlalu tinggi dampaknya, tetap harus diwaspadai oleh petani dan peternak. Terutama pembudidaya ikan,” kata Agung, kepada wartawan, Minggu (16/6/2019).
Jajarannya telah menginstruksikan setiap pusat kesehatan hewan (Puskeswan) di wilayah Cianjur agar gencar melakukan sosialisasi bagi para peternak. “Kita melakukan upaya sosialisasi kewaspadaan penyakit hewan, kepada para kelompok tani ternak, pembudidaya ikan, dan perorangan pemilik ternak melalui pelayanan kesehatan petugas di lapangan,” ujarnya.
Agung menjelaskan saat pergantian musim sangat berpengaruh terhadap pembudidaya ikan. Tapi para pembudidaya selalu menyesuaikan dengan ikan yang tahan dengan musim kemarau dan melakukan penambahan mesin blower untuk meningkatkan kandungan oksigen di dalam air.
“Kalaupun ada penyakit yang menyerang ikan para pembudidaya selalu memuasakan dulu budidayanya dan memindahkan ke perairan yang lebih aman,” katanya.
Hingga kini pihaknya belum menerima laporan dari warga mengenai adanya penyakit terhadap hewan ternak dan budidaya ikan di awal memasuki musim kemarau tahun ini. “Saat ini tingkat pengetahuan warga mengenai penyakit terhadap hewan ternak sudah sangat tinggi. Jadi mereka bisa mengantisipasi terjadi penyakit hewan saat pergantian musim seperti ini,” katanya.***
Wartawan: Purwanda
Editor: Ayi Kusmawan