“Delapan belas rumah yang terdampak ini termasuk juga rumah saya, dan ini sangat membahayakan dan mengancam keselamatan,” ujarnya, Minggu (20/12/2020).
DARA| GARUT- Warga Kampung Rancapucat RT 01 RW 04 dan Kampung Ciawi RT 04 RW 04, Desa Ciroyom, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut saat ini dibayang-bayangi kekhawatiran dan ketakutan. Pasalnya pemukiman atau rumah yang mereka huni saat ini terancam ambruk akibat pergeseran tanah yang terjadi baru-baru ini.
Perangkat Desa Ciroyom, yang juga menjabat sebagai Kepala Dusun 2, Ahmad Sutiana, mengatakan, sedikitnya terdapat sebanyak 18 rumah warga yang terancam akibat pergerakan tanah tersebut. Pergerakan tanah diduga akibat intensitas hujan yang tinggi sehingga menyebabkan bangunan rumah retak-retak dan rawan ambruk.
“Delapan belas rumah yang terdampak ini termasuk juga rumah saya, dan ini sangat membahayakan dan mengancam keselamatan,” ujarnya, Minggu (20/12/2020).
Ahmad pun berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut bisa melakukan peninjauan ke lokasi terjadinya pergerakan tanah agar bisa dilakukan penanganan secepatnya.
“Ini harus secepatnya diantisipasi, ya kemungkinan besar harus relokasi, karena lokasi saat ini, pergeseran tanah wilayah pemukiman terus terjadi. Kalau terus dibiarkan, akan berdampak fatal,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Ciroyom, Abdul Rojak, membenarkan adanya kejadian pergerakan tanah di daerahnya tersebut. Ia juga berharap Pemkab Garut melalui dinas-dinas terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Dinas Sosial (Dinsoso) bisa turun tangan langsung dalam penanganan.
“Saya juga sudah sampaikan kejadian ini ke BPBD dan Dinas Sosial. Mudah-mudahan bisa segera diantisipasi. Kalaupun harus relokasi, masyarakat juga sudah siap,” katanya saat dihubungi melalui telpon selulernya.
Editor : Maji