Pergerakan Tanah di Cilawu Garut Terus Terjadi, Warga Hanya Minta Ini

Senin, 15 Februari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejumlah warga di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut terancam akibat longsor yang terjadi pada Jumat (15/2/2021) lalu. -Warga mengungsi di lokasi pengungsian yang telah disiapkan, Senin (15/2/2021).(Andre/dara.co.id)

Sejumlah warga di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut terancam akibat longsor yang terjadi pada Jumat (15/2/2021) lalu. -Warga mengungsi di lokasi pengungsian yang telah disiapkan, Senin (15/2/2021).(Andre/dara.co.id)

“Kami minta warga untuk tidak dulu ke rumahnya, karena pergerakan tanah hingga kini masih terus terjadi,” katanya.


DARA| GARUT- Pergerakan tanah hingga kini masih terus terjadi di lokasi longsor Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut. Sejumlah warga yang berada di zona longsor pun diminta untuk tidak kembali ke rumahnya dan tetap berada di pengungsian yang telah disiapkan agar lebih aman.

Camat Cilawu, Mekarwati, menyebutkan, hingga kini lokasi longsor masih belum aman, masih terjadi pergerakan tanah.

“Di awal itu sepanjang longsor itu 500 meter dengan kedalaman 50 meter dan sekarang terus melebar,” ujarnya, Senin (15/2/2021).

Menurut Mekarwati, ada sekitar 3 hektare lahan yang tertimbun longsor. Pihaknya juga mencatat ada 45 rumah dengan jumlah 58 kepala keluarga (KK) yang berada di zona merah. Kedepannya, pihaknya akan mengajukan relokasi karena pergerakan tanah masih terjadi.

“Sekarang juga terus melebar ke pinggir. Panjang tetap 500 meter, namun pergerakan terus mendekati perumahan,” ucapnya.

Kepala Desa Karyamekar, Sonjaya, menyebutkan, sebanyak 90 persen wargadi RW 04 sudah diungsikan ke lokasi pengungsian yang dipusatkan di SDN Karyamekar 2. Menurutnya, hingga Senin (15/2/2021) hari ini sudah ada sebanyak 63 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 156 jiwa yang mengungsi.

“Kami minta warga untuk tidak dulu ke rumahnya, karena pergerakan tanah hingga kini masih terus terjadi,” katanya.

Sementara itu, Mimin (44), salah seorang pengungsi mengaku sudah tak mau lagi tinggal di rumahnya yang berada di Kampung Cipager, RT 2 RW 4, Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu itu karena sangat berbahaya.

Rumahnya yang sudah 10 tahun ditinggali Mimin bersama tiga anggota keluarganya itu berada di bibir tebing longsor. Bahkan saat ini bagian dapur rumahnya sudah amblas tergerus longsor. Ia pun berharap, pemerintah bisa segera merelokasi ke tempat yang lebih aman.

“Memang sudah ada yang amblas tanah di dekat rumah itu. Selokan juga sudah turun,
ingin pindah secepatnya cuma enggak punya uang. Teraksa nunggu kabar dari pemerintah saja,” ucapnya.

 

Editor : Maji

Berita Terkait

DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Paripurna, Setujui Raperda Pajak dan Restribusi Daerah
Musrenbang dan RKPD Kota Sukabumi Sudah Diteken, Selaraskan Visi Pembangunan
Pisah Sambut Bupati Sukabumi Dimeriahkan Gelaran Budaya Rakyat
Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut
Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025
Pemkab Cirebon Lindungi Buruh, Jaga Investasi! Isu Outsourcing dan Hak Pekerja Jadi Sorotan
Hearing dengan HMI, DPRD Kota Sukabumi Tanggapi Isu Ketidak Normalan PAD
Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini
Berita ini 15 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 08:42 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Paripurna, Setujui Raperda Pajak dan Restribusi Daerah

Jumat, 18 April 2025 - 08:34 WIB

Musrenbang dan RKPD Kota Sukabumi Sudah Diteken, Selaraskan Visi Pembangunan

Kamis, 17 April 2025 - 18:29 WIB

Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut

Kamis, 17 April 2025 - 11:01 WIB

Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025

Kamis, 17 April 2025 - 10:53 WIB

Pemkab Cirebon Lindungi Buruh, Jaga Investasi! Isu Outsourcing dan Hak Pekerja Jadi Sorotan

Berita Terbaru