Wajar. Itu penilaian yang keluar dari pihak Perhutani menangggapi kekesalan Bupati Garut atas kebakaran yang terjadi di Gunung Cikuray. Pihak Perhutani pun membantah luas kebakaran seluas 40 hektare. Hanya 7 hektare, katanya.
DARA | GARUT – Administrator Perhutani/Kepala Kesatuan pemangkuan Hutan (KKPH) Garut, Nugraha, menilai kekesalan Bupati Garut, Rudy Gunawan, kepada Perhutani terkait kebakaran Gunung Cikuray, wajar. Pernyataan bupati itu disebut sebagai upaya meminta penjelasan.
“Wajar soal pernyataan bupati itu. Untuk meminta pertanggungjawaban dari kami,” ucap Nugraha di kantornya, Senin (14/10/2019).
Nugraha mengaku, kebakaran hutan sulit untuk dihindari. Terutama saat memasuki musim kemarau.
Ia menduga, penyebab kebakaran di Gunung Cikuray karena banyaknya rumput kering. “Mungkin saja ada faktor manusia juga. Tapi kami juga belum tahu karena masih diselidiki. Kemungkinan besarnya karena faktor cuaca yang panas,” katanya.
Nugraha menyebut, kebakaran di Gunung Cikuray hanya seluas 7 hektare. Terkait informasi, kebakaran mencapai 40 hektare, itu dibantahnya.
“Ada salah pengertian sepertinya. Lokasi kebakaran di Blok Pamalayan itu luasnya 40 hektare. Cuma yang terbakar cuma 7 hektare,” ujarnya.
Nugraha menambahkan, lokasi kebakaran di Gunung Cikuray merupakan lahan perkebunan kopi. Jika ada yang menanam sayur, ia memastikan dilakukan secara ilegal.
“Kami juga sering ingatkan agar pembukaan lahan tak dilakukan dengan cara membakar. Banyaknya itu yang bakar lahan terus merembet ke lahan Perhutani,” katanya.***
Wartawan: Beni| Editor: Ayi Kusmawan