Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Kabupaten Cirebon bakal digelar sederhana. Protokol kesehatan pun akan diterapkan secara ketat.
DARA | CIREBON – Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozie, mengatakan, telah menginstruksikan jajaran MWC dan Ranting NU se-Kabupaten Cirebon untuk menyelenggarakan kegiatan HSN secara sederhana. Namun, dipastikan tidak mengurangi kekhidmatan HSN.
“Kami sudah instruksikan MWC dan Ranting agar meminimalisir kegiatan yang melibatkan massa. Jadi, acara HSN sederhana saja dan tetap mematuhi protokol kesehatan,” kata KH Aziz Hakim Syaerozie saat konferensi pers di PCNU Kabupaten Cirebon, Kamis (15/10/2020).
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan jajaran Forkompimda mengenai peringatan HSN yang akan digelar secara masif di Kabupaten Cirebon. Agar dapat meneruskannya ke jajaran Muspika sehingga peringatan HSN di Kabupaten Cirebon berjalan lancar.
Bahkan, Aziz juga meminta unsur terkait turut berperan aktif dalam pengawasan protokol kesehatan di seluruh rangkaian kegiatan HSN, sehingga peringatan HSN terlaksana sesuai rencana karena dibarengi ikhtiar dalam mencegah penyebaran Covid-19.
Ia mengatakan, HSN merupakan refleksi dari resolusi jihad yang dicetuskan KH Hasyim Asy’ari. Selain itu, HSN juga menjadi momentum pengakuan negara terhadap kaum santri yang terlibat dalam perjuangan kemerdekaan RI.
“Tahun ini konsen pada isu historikal, karena selama ini kegiatan HSN terpatok pada pengajian, istighatsah, dan lainnya. Ini menjadi pembeda dalam peringatan HSN dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ujar KH Aziz Hakim Syaerozie.
Menurut dia, peringatan HSN kali ini akan mengangkat sisi historis perjuangan Ki Bagus Rangin dan kaum santri Cirebon melawan pemerintah kolonial. Pasalnya, banyak hikmah dan pelajaran yang dapat dipetik dalam kisah perjuangan Ki Bagus Rangin tersebut.
Aziz menjelaskan, perjuangan santri melawan penjajah tidak hanya dimulai saat resolusi jihad dicetuskan. Namun, jauh sebelum itu tepatnya pada 1818 kalangan santri di Cirebon bersama Ki Bagus Rangin sudah dimulai hingga meletus Perang Kedongdong.
Sementara itu Ketua Panitia HSN 2020 PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aghuts Muhaimin, mengatakan, rangkaian HSN sudah dimulai sejak 8 Oktober 2020. Menurutnya, puncak peringatan HSN diselenggarakan pada 22 Oktober 2020 di Alun-alun Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon.
“Kegiatannya dimulai dari siang hari, yakni pengajian KH Abdul Qoyyum Manshur via zoom, dan malamnya pentas kebudayaan serta teater Ki Bagus Rangin. Nanti ditutup tausiyah oleh KH Musthofa Aqiel Siradj,” kata KH Aghuts Muhaimin.
Ia menyampaikan, totalnya ada 28 kegiatan yang digelar lembaga dan banom serta 20 kegiatan diselenggarakan MWC NU se-Kabupaten Cirebon yang menjadi rangkaian HSN 2020. Seluruh kegiatan itu dipastikan menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Termasuk kegiatan puncak di Alun-alun Panguragan juga kami upayakan agar dihadiri warga sekitar saja, tidak ada warga dari luar Panguragan yang datang. Makanya, kami fasilitasi kegiatan-kegiatan HSN tahun ini dengan zoom dan disiarkan langsung melalui YouTube resmi PCNU Kabupaten Cirebon,” ujar KH Aghuts Muhaimin.***
Editor: denkur | Wartawan: Bambang Setiawan