UPACARA Peringatan Hari Jadi ke-209 Kota Bandung tidak hanya berjalan dengan khidmat. Tapi, sangat kental dengan nuansa budaya sunda.
Tidak hanya dari tampilan, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial bahkan menyampaikan sambutan dalam bahasa sunda. Ia, Wakil Wali Kota, Yana Mulyana, Sekda, Ema Sumarna bersama seluruh pejabat di lingkungan Pemkot Bandung menggunakan beskap dan diikuti perempuan yang memakai kebaya.
Upacara adat Sunda, lengser menyambut kedatangannya. Menurut wali kota, pemilihan nuansa Sunda ini bukan hanya karena Hari Jadi ke-209 Kota Bandung bertepatan dengan hari Rabu, yang memberlakukan Rebo Nyunda di lingkungan Pemkot, ia ingin melestarikan budaya Sunda sebagai identitas kotanya.
“Kita ingin terus menjaga budaya lokal. Apabila ini tidak dibiasakan nanti bisa hilang. Oleh karenanya harus tetap eksis,” katanya seusai upacara di Plaza Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu (25/9/2019).
Ia mengakui, sejak menjadi pemimpin di Kota Bandung juga sebagai wakil wali kota 2013-2018, baru di peringatan inilah pidato dibawakan dengan menggunakan bahasa sunda. Dalam sambutannya, ia mengulas pencapaian kinerja Pemkot Bandung dalam satu tahun terakhir ini, yakni sejalan dengan visi Bandung unggul, nyaman, sejahtera, dan agamis yang diusung oleh dirinya bersama Yana Mulyana.
Di akhir sambutan, wali kota mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada leluhur dan pendahulu yang mendirikan dan membuat pondasi Pemerintahan Kota Bandung. Karena Mereka lah Kota Bandung menjadi salah satu kota yang berpengaruh besar bagi Indonesia.
“Sim kuring ngahaturkeun nuhun kalih pangajěn saluhur-luhurna ka nu ngadegkeun Kota Bandung, anu nyatet sajarah, pejoang, miwah para pamingpin kapungkur nu nganteurkeun urang kana kahirupan sapertos ayeuna. Mugia karya tur sumbangsih marantenna janten tawis soca pikeun generasi kiwari tur anak-incu urang jaga. (Saya haturkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya bagi pendiri Kota Bandung yang mencatat sejarah, pejuangan serta para pemimpin terdahulu yang mengantarkan kita pada kehidupan sekarang. Semoga karya dan sumbangsih mereka menjadi tanda mata bagi generasi sekarang dan anak cucu kita nanti),” ujar dia.
Setelah menggelar upacara di Plaza Balai Kota, rombongan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kemudian menuju ke Gedung DPRD setempat menggunakan bus Bandros untuk rapat paripurna. Pada rapat tersebut, Oded juga menyampaikan sambutan dalam bahasa sunda.
Acara peringatan, turut diisi dengan sajian musik arumba yang menyuguhkan alunan musik kontemporer. Lagu Halo-Halo Bandung pun berulang kali dinyanyikan sepanjang acara berlangsung.
Teatrikal berjudul Bandung Bihari Kiwari menjadi penutup rangkaian upacara. Teatrikal menceritakan tentang ulasan singkat sejarah peranan Kota Bandung di masa perjuangan sebelum dan sesudah kemerdekaan Indonesia.
Sumber: humasbandung.go.id | Editor: Ayi Kusmawan