Selain menjadi salah satu cara mitigasi bencana banjir, penanaman tanaman keras juga bisa membantu meminimalisir terjadinya bahaya longsor akibat lahan kritis dan tidak ada pepohonan.
DARA- Setiap tanggal 10 Januari tiap tahunnya diperingati sebagai Hari Gerakan Satu Juta Pohon. Berkaitan hal tersebut, Sekolah Sungai Cimanuk menggagas kegiatan penanaman pohon sebanyak 3.000 bibit pohon tanaman keras bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, dipusatkan di area Sungai Cisanggiri, Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut, Senin (10/1/2022).
Kepala Bidang (Kabid) Kesiapsiagaan dan Kewaspadaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Agus Saptono, mengatakan, pihaknya mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Sekolah Sungai Cimanuk ini. Terlebih, menurutnya, tanaman keras yang ditanam sangat bagus sebagai langkah mitigasi bencana.
“Dikarenakan kejadian banjir di Garut (bagian) selatan salah satu faktornya adalah air dari hulu tidak tersimpan, yang mengakibatkan air langsung meluncur ke hilir, dan menjadikan adanya bencana di hilir yang membuat kerugian sangat besar,” ujarnya, Senin (10/1/2022).
Agus menyebutkan, selain menjadi salah satu cara mitigasi bencana banjir, penanaman tanaman keras juga bisa membantu meminimalisir terjadinya bahaya longsor akibat lahan kritis dan tidak ada pepohonan.
“Di sisi lain dalam musim kemarau bisa terjadi kekeringan, karena air tidak tersimpan akibat tidak adanya pepohonan,” ucapnya.
Editor : Maji