“Modal utamanya adalah tradisi kedisiplinan yang selama ini diajarkan kepada para santri, keteladanan dan sikap kehati-hatian Kiai dan Pimpinan Pesantren. Karena mereka tetap akan mengutamakan keselamatan santrinya dibanding proses belajar di pesantren,” katanya.
DARA| SUBANG. – Bupati Subang H. Ruhimat menghadiri kegiatan peringatan Hari Santri Nasional tahun 2020, di Aula Gedung Kantor Kementrian Agama Kabupaten Subang, Jalan Mayjen Sutoyo, Kelurahan Karanganyar, Subang, Jawa Barat Jumat (16/ 10/2020).
Kepala Kemenag Kabupaten Subang, H. Abdurohim mengatakan, peringatan Hari Santri Nasional 2020, mengusung tema “Santri Sehat Indonesia Ku at”. Isu kesehatan diangkat berdasarkan fakta bahwa dunia internasional, tak terkecuali Indonesia, saat ini tengah dilanda pandemi global Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Di Indonesia, pandemi COVID-19 telah ditetapkan sebagai Bencana Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non (PBN) dalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Pengalaman terbaik beberapa pesantren yang telah berhasil melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan dampak pandemi COVID-19 menjadi bukti nyata pesantren juga memiliki kemampuan di tengah berbagai keterbatasan fasilitas yang dimilikinya.
“Modal utamanya adalah tradisi kedisiplinan yang selama ini diajarkan kepada para santri, keteladanan dan sikap kehati-hatian Kiai dan Pimpinan Pesantren. Karena mereka tetap akan mengutamakan keselamatan santrinya dibanding proses belajar di pesantren,” katanya.
Bupati Subang H. Ruhimat dalam kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya atas nama pribadi dan mewakili Pemerintah Daerah Kabupaten Subang mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh panitia yang telah berupaya melaksanakan kegiatan rangkaian peringatan Hari santri yang diawali dengan istighosah ini.
Tema hari santri tahun 2020 adalah “Santri sehat Indonesia kuat,” isu kesehatan yang diangkat menjadi tema hari santri di latar belakangi oleh kondisi pan demi covid 19 yang tengah melanda masyarakat dunia sebagai informasi di beberapa pesantren telah berhasil melakukan upaya pencegahan pengendalian dan penanganan dampak pandemi covid 19.
“Hal ini menjadi bukti bahwa pesantren memiliki kemampuan dalam menangani pandemik laupun dengan berbagai keter batasan fasilitas kuncinya, kedisiplinan kepatuhan kehati-hatian serta keteladanan yang diajarkan para kyai dan pimpinan pondok pesantren,” katanya.
Sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada pesantren telah me nganggarkan dana sebesar Rp 1 miliar untuk 146 pesantren di tambah dengan bantuan APD.
“Ulama dan santri memiliki peran yang sangat penting dalam narasi sejarah bangsa Indonesia, kontribusi ulama dan santri terbukti kokoh dalam menguatkan pondasi NKRI mengikis habis paham radikalisme, harus terus di lakukan karena Islam adalah agama Rahmatan lil alamin,” katanya.
Selanjutnya dalam menghadapi era industrialisasi di Kabupaten Subang dan dalam rangka menghadapi era industri 4.0 santri harus memiliki semangat yang kuat sehingga mampu menghadapi tantangan global serta mampu berdaya saing.
Tantangan teknologi dan persaingan yang ketat menurut para santri untuk terus belajar agar mampu berdiri mandiri dan menjadi bagian dari kegiatan pembangunan santri, dan menyebarkan nilai-nilai universal Islam yang seja lan dengan nilai kemanusiaan.
“Dalam upaya mendukung kema juan pesantren Pemda Subang telah memberikan bantuan anggaran pemberdayaan kepada 35 pondok pesantren masing – ma sing Rp 40 juta tentunya akan di lanjutkan pada tahun berikut nya,” pungkasnya.
Editor : Maji