Peringkat Pertama di Indonesia, Indeks Risiko Bencana di Cianjur

Selasa, 26 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: dara.co.id/Purwanda

Foto: dara.co.id/Purwanda

Kabupaten Cianjur, termasuk salah satu daerah yang berada pada sesar Lembang dengna indeks risiko bencana berada pada peringkat pertama di Indonesia. Karena itu itu tak kurang dari 16 kecamatan kini telah dipasangi intensity meter.

DARA | CIANJUR — Indeks risiko bencana di Kabupaten Cianjur masih berada pada peringkat pertama di Indonesia. Daerah ini merupakan salah satu daerah yang berada di wilayah patahan (sesar) Lembang.
Karena itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Mokhamad Irfan, mengimbau masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan dengan berbagai potensi kebencanaan yang terjadinya tak bisa diprediksi itu.  “Selalu waspada saja dengan potensi bencana, karena indeks risiko bencana di Cianjur masih berada pada peringkat pertama di Indonesia,” kata, kepada wartawan, Selasa (26/11/2019).
Terkait dengan kondisi tersebut, ia menyebutkan, di Kabupaten Cianjur telah terpasang alat mengestimasi tingkat getaran gempa bumi dengan cepat (intensity meter) di 16  kecamatan. Sebagian besar alat deteksi dini getaran gempa bumi itu dipasang di wilayah Kabupaten Cianjur bagian selatan yang dinilai memiliki kerentanan gempanya cukup tinggi.

Irfan Sofyan, menyebutkan, alat itu merupakan bantuan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). “Kita pasang di 16 kecamatan, terutama di wilayah kecamatan yang berada di Cianjur bagian selatan yang memang rentan dengan potensi gempa bumi,” ujar Irfan.

Irfan menyebutkan, ke-16 wilayah yang dipasangi intensity meter itu yakni Kecamatan Agrabinta, Cidaun, Naringgul, Sindangbarang, Cibinong, Pasirkuda, Takokak, Cijati, Cibeber, Cikalongkulon, Sukaresmi, Cipanas, Warungkondang, Bojongpicung, Karangtengah, dan Kecamatan Cianjur. Di Kecamatan Cianjur, intensity meter dipasang di kantor BPBD.

Fungsi alat ini, lanjut dia, untuk mengetahui intensitas guncangan gempa bumi yang berpotensi terhadap kerusakan bangunan, untuk mengirim data hasil pengamatan ke BMKG melalui internet secara otomatis, serta untuk mengetahui percepatan tanah maksimum akibat gempa bumi. “Jadi, hasil pengamatan tingkat guncangan ini kemudian dianalisis untuk dijadikan salah satu parameter memonitor potensi tingkat dampak kerusakan,” katanya.

Ia menuturkan, pemasangan intensity meter di Kabupaten Cianjur relatif cukup banyak. Dari 66 titik yang tersebar di Jawa Barat, sebanyak 16 alat di antaranya di Kabupaten Cianjur. “Berarti sisanya sebanyak 50 unit alat disebar di 26 kota dan kabupaten lainnya. Selain di Jabar, BMKG juga dipasang di Banten sebanyak 28 titik dan di Bali dipasang di 50 titik,” ucapnya.

Pemilihan lokasi pemasangan intensity meter di 16 kecamatan itu berdasarkan pemetaan BMKG. BPBD Kabupaten Cianjur hanya sebatas memberikan masukan terhadap daerah-daerah yang terpetakan rentan terjadi gempa.

“Potensi kerentanan terjadinya gempa memang cukup tinggi di Cianjur. Tentu perlu ada upaya antisipasi meminimalkan risiko bencana,” kata dia.***

Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Rakor Bersama Mendagri, Sekda Kabupaten Sukabumi Siap Laksanakan Asta Cita Presiden
Pemda Cirebon Prioritaskan Langkah Penanganan Banjir
Dari Sertijab Kasat Reskrim dan Kasat Lantas Polres Sukabumi
Rencana Kerja Pemkab Cirebon Tahun 2026 Fokus pada Isu Strategis
Banjir Bandang Sungai Cipager Cirebon, DBMPR Jabar Tetapkan Tanggap Darurat
Sekilas Mengenal Golok Cisaat Sukabumi
Bhakti Sosial, Polres Sukabumi Gelar Operasi Katarak Gratis
Penambang Ilegal di Subang Bandel, Pj. Bupati Gandeng Sekda Jabar Tinjau Lokasi
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 18:29 WIB

Rakor Bersama Mendagri, Sekda Kabupaten Sukabumi Siap Laksanakan Asta Cita Presiden

Senin, 20 Januari 2025 - 16:18 WIB

Pemda Cirebon Prioritaskan Langkah Penanganan Banjir

Senin, 20 Januari 2025 - 16:07 WIB

Dari Sertijab Kasat Reskrim dan Kasat Lantas Polres Sukabumi

Senin, 20 Januari 2025 - 15:55 WIB

Rencana Kerja Pemkab Cirebon Tahun 2026 Fokus pada Isu Strategis

Minggu, 19 Januari 2025 - 21:52 WIB

Banjir Bandang Sungai Cipager Cirebon, DBMPR Jabar Tetapkan Tanggap Darurat

Berita Terbaru

NASIONAL

HPN di Riau, 500 Lebih Wartawan Telah Mendaftar

Senin, 20 Jan 2025 - 19:26 WIB