Periode Januari-Maret Pertumbuhan Ekonomi Nasional Optimistis

Rabu, 13 April 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto: kemenkeu.go.id

foto: kemenkeu.go.id

DARA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia optimistis di periode Januari – Maret 2022 di kisaran 4,5 % hingga 5,2 % atau titik tengah 5%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan itu pada konferensi pers Komite Sttabilitas Sistim Keuangan (KKSK) secara virtual Rabu (13/4/2022).

“Untuk tahun 2022, kami dari Kementerian Keuangan terus melihat indikator bulan Maret. Dan (proyeksi) kami tetap di kisaran 4,5-5,2% untuk kuartal I dengan titik tengah 5%,” kata Sri Mulyani.

 

Capaian beragam indikator ekonomi lanjut Sri Mulyani, hingga awal Maret 2022 terus menunjukkan perbaikan mulai dari Indeks Keyakinan Konsumen, penjualan eceran, pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor, konsumsi semen hingga konsumsi listrik.

Ditambahkan dari sisi eksternal, Sri Mulyani menyebutkan, terjadi surplus neraca perdagangan Indonesia pada Februari senilai US$ 3,83 miliar. Surplus ini pun menambah deretan surplus neraca perdagangan dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Surplus tersebut menurut Sri Mulyani  didukung surplus neraca dagang non migas terutama dengan meningkatnya harga harga komoditas global batu bara, besi baja dan serta CPO.

Pertumbuhan ekonomi yang tetap kuat didukung oleh kegiatan konsumsi masyarakat atau rumah tangga, kegiatan investasi serta dukungan belanja pemerintah. Bahkan, kinerja ekspor telah mengalami peningkatan signifikan.

Di sisi lain, lanjut dia, untuk pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun ini diperkirakan masih sama dengan target sebelumnya berkisar 4,8-5,5%.

Dengan peningkatan ketidakpastian global akibat perang Rusia-Ukraina yang menekan ekonomi global disertai volatilitas pasar keuangan diprediksi tidak berimbas besar terhadap dalam negeri.

Menurut Sri Mulyani di bulan  April ini akan banyak laporan OECD, WB, IMF menyampaikan revisi kebawah outlook ekonomi global dengan terjadinya perang di Ukraina. Tercatat, OECD menurunkan outlook pertumbuhan ekonomi global dari 4,5% menjadi 3,5% pada 2022. Revisi outlook pertumbuhan ekonomi untuk wilayah Asia Timur dan Pasifik dari 5,4% menjadi sekitar 4-5%. Jadi terjadi penurunan cukup material sebesar 1,4% hingga 0,4%.

 

Berita Terkait

Coach Nova Arianto Menjawab Mereka Yang Meragukan Kepelatihannya
Cetak Sejarah, Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia U17 di Qatar
156 Barang Tertinggal di LRT Jabodebek, Penumpang Bisa Laporan ke Contak Center Ini
Simak Nih, Curhatan Gubernur Dedi Mulyadi kepada Presiden Prabowo
Pemdaprov Jawa Barat Siapkan Anggaran Jalan dan Jembatan Provinsi Rp2,4 Triliun
Cek Disini, Sampah Lebaran Bandung Raya Yang Dibuang ke TPPAS Sementara Sarimukti
DKUKM Kabupaten Sukabumi Dukung Koperasi Desa Merah Putih Yang Digagas Presiden Prabowo
Presiden Prabowo Panen Raya di Majalengka, Bupati Bandung di Ciparay
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 8 April 2025 - 13:41 WIB

Coach Nova Arianto Menjawab Mereka Yang Meragukan Kepelatihannya

Selasa, 8 April 2025 - 13:20 WIB

Cetak Sejarah, Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia U17 di Qatar

Selasa, 8 April 2025 - 12:38 WIB

156 Barang Tertinggal di LRT Jabodebek, Penumpang Bisa Laporan ke Contak Center Ini

Selasa, 8 April 2025 - 12:28 WIB

Simak Nih, Curhatan Gubernur Dedi Mulyadi kepada Presiden Prabowo

Selasa, 8 April 2025 - 12:08 WIB

Cek Disini, Sampah Lebaran Bandung Raya Yang Dibuang ke TPPAS Sementara Sarimukti

Berita Terbaru