Pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) makin massif di semua sektor kehidupan.
DARA | Bahkan, saat ini pemanfaatan teknologi terbaru itu menjadi tulang punggung dalam transformasi digital global.
Oleh karena itu, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mendorong generasi muda untuk aktif memanfaatkan teknologi AI agar bisa berkompetisi dengan negara lain.
“Transformasi digital menjadi satu keyword yang penting sekali. Mahasiswa semuanya pemakai sosial media yang aktif dan berkenalan dengan teknologi artificial intelligence, machine learning, komputasi awan, kemudian Internet of Things. Semua hal itu mengakselerasi transformasi digital yang sedang terjadi secara global maupun di Indonesia,” tuturnya dalam Kuliah Umum Transformasi Digital Menuju Indonesia Emas di Kampus STMM Yogyakarta, Selasa (23/04/2024).
Wamen Nezar Patria menyatakan ada tiga sektor utama di Indonesia yang telah menerapkan tranformasi digital yaitu, sektor jasa keuangan, kesehatan dan asuransi.
“Transformasi digital yang begitu pesat itu kita harapkan bisa berlangsung prosesnya secara inklusif jadi semua ,” katanya.
Wamenkominfo mengharapkan mahasiswa STMM Yogyakarta bisa mempersiapkan diri menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan mengembangkan diri dengan keahlian digital.
“Saya kira momentum untuk kita bisa menggenjot kekuatan tenaga kerja kita yang usia muda yang pada 2030-2045 memainkan peran sangat penting. Kalau kita gagal di situ, kita akan tetap menjadi negara yang apa yang disebut middle-income trap,” ujarnya.
Wamen Nezar Patria mengakui masih ada kendala kesenjangan digital berupa pemerataan aktivitas ekonomi digital di Indonesia.
“Kalau soal konektivitas hampir 90% wilayah Republik Indonesia ini tercover dengan jaringan telekomunikasi. Namun demikian, konsentrasi pertumbuhan ekonomi digital ataupun transformasi digital itu terkonsentrasi di kota besar saja. Ini masih menjadi tantangan yang luar biasa,” tuturnya.
Menurut Menkominfo, kesenjangan juga terjadi di tingkat global. Oleh karena itu, Indonesia terus aktif dalam forum global dan berusaha untuk memperkuat negara-negara Global South agar setara dengan negara Global North.
“Kita harus berjuang bersama sejumlah negara untuk bisa mendapatkan digital inklusiveness yang lebih baik di tataran global, salah satunya dalam pengembangan teknologi artificial intelligence (AI),” tuturnya.
Wamen Nezar Patria menekankan prinsip inklusivitas juga telah digaungkan oleh UNESCO dalam mengatur penggunaan teknologi terkini, termasuk AI.
“Dan salah satunya adalah semangat inklusifitas no one left behind, tidak ada negara yang tidak diikutsertakan karena transformasi digital ini berlangsung pada aras global dan akan memberikan dampak pada semuanya,” tandasnya.***(Biro Humas Kementerian Kominfo)
Editor: denkur