Perlu Empat Kecerdasan Mengelola Pendidikan Al-Quran

Jumat, 4 Februari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peningkatan Kompetensi Manajemen dan Pedagogik Pendidikan Al-Qur'an (Foto: Kemenag)

Peningkatan Kompetensi Manajemen dan Pedagogik Pendidikan Al-Qur'an (Foto: Kemenag)

Kemenag terus berupaya meningkatan kompetensi para pengelola lembaga pendidikan Al-Qur’an (LPQ).


DARA – Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, selain mimpi, kompetensi menjadi kunci prestasi.

Menurut pria yang akrab disapa Dhani iji, kompetensi yang dicanangkan dalam pendidikan Al-Qur’an menyangkut pengembangan diri dan akal/kecerdasan dengan baik. Setidaknya diperlukan empat kecerdasan dalam mengelola dan mengembangkan Pendidikan Al-Qur’an.

Pertama, kecerdasan intelektual. Hanya orang cerdas secara intelektual yang mampu membangun skala prioritas. Bagaimana ia menciptakan mitigasi ketika ada masalah.

“Ekspektasi pada Pendidikan AlQuran sangat penting karena memainkan emosi dan perilaku,” ujar Ali Ramdhani saat memberikan sambutan pada “Peningkatan Kompetensi Manajemen dan Pedagogik Pendidikan Al-Qur’an” di Balikpapan, Senin (31/1/2022).

Kedua, kecerdasan fisikal. Ini sangat penting untuk ustadz Pendidikan Al Quran karena terkait langsung dengan implementasi kitab suci.

Ketiga, lanjut Guru Besar UIN Sunan Gunung Jati Bandung ini, kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional yakni tenang menghadapi apapun dan bisa memberikan jalan keluar yang terbaik.

“Keempat adalah kecerdasan sosial, yakni kemampuan untuk berinteraksi dan membangun komunikasi dengan siapapun,” tuturnya, seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Jumat (4/2/2022).

Sikap supel dalam pendidikan Al-Qur’an sangat penting. Sebab, kata Dhani, basic dari Al-Qur’an adalah akhlak. Rasulullah diutus di antaranya untuk menyempurnakan dan sebagai teladan akhlak.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Rohmat Mulyana mengungkapkan bahwa meski merupakan pendidikan non formal, peran LPQ sangat strategis, sebagai media pengenalan Al Quran sejak dini. Al-Qur’an yang diajarkan pada usia emas akan menjadikan neuron/syaraf mampu menyimpan secara kuat. Untuk mendukung target pembelajarannya, perlu ada kurikulum pendidikan Al-Qur’an yang komprehensif dan didukung kemampuan pedagogic ustadz.

“Sudah saatnya pula dihadirkan Badan Akreditasi Nasional Non Formal (BAN NF) untuk menjaga mutu dan kualitas Lembaga Pendidikan Al Quran,” pesannya.

Eksistensi LPQ sampai saat ini, kata Rohmat, tidak lain karena semangat ruhul jihad dari para ustadz. “Pemerintah hadir untuk memenuhi dan memperhatikan hak hak para ustadz tersebut,” pungkas Rohmat Mulyana.

Peningkatan Kompetensi Manajemen dan Pedagogik Pendidikan Al Quran berlangsung tiga hari, 30 Januari – 1 Februari 2022. Kegiatan ini diikuti para Kasi utusan Kanwil Kemenag Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Utara. Hadir juga para ustadz pengelola/Kepala Sekolah Pendidikan Al Quran di Kalimantan Timur.

Sebagai narasumber, hadir Direktur PD Pontren, KH. Syaifullah Ma’shum dari Jam’iyyaul Qurro’ wal-Huffadh dan Dr. Phil. Syaifuddin Zuhri, MA. (Praktisi Pembelajaran berbasis IT). (YSR-ME)

Editor: denkur | Sumber: kemenag

Berita Terkait

BKSAP Day di Universitas Sangga Buana (USB) YPKP Bandung, dan DPR RI Diskusikan Arah Ekonomi Donald Trump
Memperkuat Kolaborasi Internasional Universitas Sangga Buana YPKP ke Jepang
Program Beasiswa Wali Kota Sukabumi 2025 Sudah Dilauching, Ayep Zaki: “Komitmen Pemkot dalam Bidang Pendidikan”
Dapat Beasiswa Bupati, Ratusan Anak Muda Sukabumi Kuliah di Universitas Nusa Putra
Pengabdian Kepada Masyarakat: Service With Impact – Kunci Komunikasi dan Pelayanan Berkualitas
Komjen Pol Oegroseno Membuka Turnamen Tenis Meja dalam rangka Dies Natalis Universitas Paramadina
Sinergi Bakrie Amanah & Kelompok Usaha Bakrie: Nutrisi Pintar untuk Masa Depan Anak Indonesia
Universitas Sangga Buana YPKP Perkuat Kerja Sama Internasional Melalui Penandatanganan MoU dengan Leave a Nest Malaysia dan ABPPTSI
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 26 Maret 2025 - 16:17 WIB

BKSAP Day di Universitas Sangga Buana (USB) YPKP Bandung, dan DPR RI Diskusikan Arah Ekonomi Donald Trump

Selasa, 18 Maret 2025 - 19:59 WIB

Memperkuat Kolaborasi Internasional Universitas Sangga Buana YPKP ke Jepang

Senin, 10 Maret 2025 - 16:56 WIB

Program Beasiswa Wali Kota Sukabumi 2025 Sudah Dilauching, Ayep Zaki: “Komitmen Pemkot dalam Bidang Pendidikan”

Selasa, 4 Maret 2025 - 20:02 WIB

Dapat Beasiswa Bupati, Ratusan Anak Muda Sukabumi Kuliah di Universitas Nusa Putra

Sabtu, 22 Februari 2025 - 16:06 WIB

Pengabdian Kepada Masyarakat: Service With Impact – Kunci Komunikasi dan Pelayanan Berkualitas

Berita Terbaru

CATATAN

GEJOLAK KOREA SELATAN MK Tanpa ‘Dissenting Opinion’

Minggu, 6 Apr 2025 - 09:19 WIB