Home / Ads

Permainan Kotor, 50 Persen DAK Pendidikan Cianjur tak Tepat Sasaran

Selasa, 26 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, Oting Zaenal Mutaqin. Foto: dara.co.id/Purwanda

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, Oting Zaenal Mutaqin. Foto: dara.co.id/Purwanda

DARA | CIANJUR –  Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan tahun 2019 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dinilai tidak tepat sasaran. Ini permainan sudah terlalu kotor.

Menurut Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, Oting Zaenal Mutaqin, kondisi itu sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu sehingga aparat penegak hukum dirasa perlu mengusut lebih lanjut persoalan tersebut. Sejak beberapa tahun lalu banyak terjadi negosiasi agar pihak sekolah bisa mendapatkan DAK pendidikan.

“Bisa dikatakan 50 persen kucuran DAK itu salah sasaran. Kebanyakan untuk alokasi fisik sekolah dan saya juga tak berdaya, karena tidak bisa melakukan revisi DAK,” katanya kepada wartawan, Selasa (26/3/2019).

Oting menjelaskan, kondisi itu mengindikasikan adanya permainan dalam proses penerimaan DAK. Oting banyak mendapatkan informasi yang menyebutkan, dana bantuan itu tidak dibagikan dengan semestinya.

Ia mengungkapkan, DAK yang sudah cair sejak beberapa waktu lalu justru didapatkan oleh sekolah-sekolah yang tidak terdesak kebutuhan pembangunan fisik. Ada beberapa sekolah penerima DAK sebelumnya yang kembali memperoleh dana tersebut tahun ini.

“Kasarnya, sekolah satu ini sudah membangun ruang kelas baru. Tapi ternyata sekolah yang sama mendapat DAK lagi tahun ini. Padahal dana sebelumnya saja belum habis terpakai,” ucapnya.

Sementara, sekolah lain dengan kondisi yang lebih parah tidak menerima DAK pendidikan. Sehingga akhirnya pembagian dana tersebut dipertanyakan banyak pihak.

Menurut Oting, seharusnya DAK dibagikan berdasarkan prioritas kebutuhan sekolah. Sementara pencairan dana yang sudah terlanjur terjadi saat ini, diakui tidak dimengerti seperti apa teknis pertimbangannya.

“Makanya, ini permainan sudah terlalu kotor. Mau direvisi pun, akan sulit karena berbeda dengan DAU. Perbaikan DAK akan memakan waktu lama, sebab tidak tahu kapan SK bisa turun dan pencairan selanjutnya bisa diterima lagi,” ujar Oting.

Karena itu, Oting berharap aparat penegak hukum bisa membongkar permasalahan DAK yang dianggap melenceng dari aturan tersebut. Setidaknya, harus segera dipastikan titik persoalannya sejak lima tahun ke belakang.

Soalnya, Oting menilai, kesalahan pembagian DAK pendidikan itu sudah terjadi sejak masa jabatan kepala dinas sebelumnya. Sehingga pihak berwenang, seharusnya mulai mengusutnya agar penyelewengan tidak terulang lagi.***

 

Wartawan: Purwanda
Editor: Ayi KUsmawan

 

Berita Terkait

DPRD Kabupaten Sukabumi Mengucapkan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa, Ramadan 1446 H/Maret 2025
Investor Gathering 2025: Pos Indonesia & Pos Properti Hadirkan Aset Potensial untuk Investasi
FGD Evaluasi Sampah Citarum, Mitigasi Harus dari Level Rumatangga
Simak Nih, 16 Artis dalam Pembagian Komisi AKD DPR RI, Ahmad Dhani dan Once di Komisi X
“свободное Зеркало Мостбет и Сегодня Актуальный Доступ К Сайту Mosbe
Mostbet Online Мостбет Официальный Сайт Букмекерской Компании И Казин
“Greatest Online Casino Down Under » Au Actual Money Casinos 202
Mostbet Přihlášení ️ Mostbet Subscription Na Oficiálních Stránkác
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 28 Februari 2025 - 13:50 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi Mengucapkan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa, Ramadan 1446 H/Maret 2025

Sabtu, 22 Februari 2025 - 16:11 WIB

Investor Gathering 2025: Pos Indonesia & Pos Properti Hadirkan Aset Potensial untuk Investasi

Rabu, 13 November 2024 - 10:12 WIB

FGD Evaluasi Sampah Citarum, Mitigasi Harus dari Level Rumatangga

Rabu, 23 Oktober 2024 - 13:44 WIB

Simak Nih, 16 Artis dalam Pembagian Komisi AKD DPR RI, Ahmad Dhani dan Once di Komisi X

Rabu, 2 Oktober 2024 - 22:19 WIB

“свободное Зеркало Мостбет и Сегодня Актуальный Доступ К Сайту Mosbe

Berita Terbaru