Pasokan kebutuhan ikan air tawar di pasar tradisional Kabupaten Cianjur menurun. Setidaknya penurunan pasokan ini suydah berlangsung dalam sepekan terakhir ini. Padahal permintaan kebutuhan ikan air tawar ini menjelang natal dan tahun baru meningkat. Pakah ini ulah para pengemplang alias bandar, atau karena terjadi gagal panen?
DARA|CIANJUR– Pasokan komoditas ikan air tawar di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat jelang perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 menurun. Diduga berkurangnya pasokan ini akibat gagal panen.
Riki Abdulrohman (33) pedagang ikan di Pasar Induk Pasirhayam, Kabupaten Cianjur, menjelaskan, sudah hampir satu pekan, pasokan ikan tawar, seperti ikan nila, mas dan lele ke sejumlah pedagang ikan menurun.
“Saat ini pasokan ikan dalam seharinya untuk ikan nila mencapai dua kwintal, ikan mas satu kwintal sedangkan untuk lele sekitar 1,5 kwintal,” kata Riki, kepada wartawan, Sabtu (14/12/2019).
Padahal lanjut dia, total kebutuhan ikan tawar dalam setiap harinya mencapai enam kwintal, akibatnya kebutuhan dalam setiap harinya tidak dapat terpenuhi.
“Iya saat ini pasokan ikan dari sejumlah yang didapat dari beberapa peternak di Cianjur sulit didapat, karena sejumlah petani mengalami gagal panen, karena pengaruh cuaca dan itu sudah terjadi sekitar satu pekan yang lalu,” ucapnya
Ia menjelaskan, meskipun pasokan ikan mengalami penurunan, namun tidak mempengaruhi harga. Saat ini harga ikan nila ukuran kecil mencapai Rp28.000, sedangkan untuk yang besar seharga Rp32.000 per kilogram.
“Sama dengan harga ikan nila, untuk harga ikan mas juga masih berada diharga normal yaitu sebesar Rp26.000 per kilogram dan ikan lele dijual seharga Rp23.000 hingga Rp24.000 perkilogram,” jelasnya
Riki dan puluhan pedagang ikan lainnya berharap, pasokan dapat kembali normal sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi terutama pada saat akan menjelang malam pergantian tahun permintaan bakal meningkat.
Editor : aldinar | Wartawan: Purwanda