Pernik Ramadan, Jumlah Gepeng Diprediksi Meningkat, Dinsos Lakukan Ini

Selasa, 13 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Bandung Dadang Aziz Salim (Foto: Istimewa)

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Bandung Dadang Aziz Salim (Foto: Istimewa)

Memasuki Ramadan, Dinas Sosial Kota Bandung menyiagakan tim untuk mengantisipasi masalah Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang jumlahnya diprediksi akan meningkat.


DARA – Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Bandung, Dadang Aziz Salim mengatakan dari hasil jangkauan beberapa waktu lalu ada tren baru yang mendorong PKKS turun ke jalan. Mereka menjadi gelandangan dan pengemis (gepeng), lantaran baru saja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Kalau dari hasil penjangkauan kemarin, itu karena PHK. Karena tidak kerja, kemudian coba-coba ikut temannya yang di jalanan. Mungkin banyak masyarakat yang bantu di jalanan, ya jadi semakin betah,” ujar Dadang, di Balai Kota Bandung, Selasa (13/4/2021).

Dadang mengaku telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk bisa bekerja sama dengan tim dari unit social response (USR) guna menyasar sejumlah lokasi, seperti tempat ibadah, tempat perbelanjaan, dan persimpangan jalan.

“Saat Ramadan dan lebaran, kami sudah memetakan mungkin awalnya dari masjid-masjid dulu. Karena memang kebanyakan di pelataran. Mudah-mudahan oleh USR bisa mengatasinya,” katanya.

Guna memudahkan penjangkauan, Dadang menyatakan, pihaknya sudah membuat pemetaan potensi rawan timbulnya PPKS selama Ramadan ini. Area potensi PPKS ini diklasifikasikan ke dalam tiga zona yaitu zona merah, kuning, dan hijau.

“Kalau merah itu rawan. Kuning masih bisa diatasi. Hijau itu lebih tidak memgganggu ke pengguna jalan,” ujarnya.

Dadang menyebutkan salah satu zona merah yang paling rawan di Kota Bandung berada di kawasan Pasirkoja. Pasalnya, di wilayah tersebut ada koordinator yang menghimpun para PPKS, dan kerap melawan ketika dilakukan penjangkauan. Sedangkan tim USR Dinsos tidak bisa melakukan tindakan tegas karena tetap mengedepankan upaya persuasif.

“Titik merah yang rawan itu seperti di Pasirkoja itu susah karena ada yang ‘pegang’. Jadi ada yang mengoordinir. Di sana itu mereka bisa sampai ketok-ketok pintu (kendaraan). Sulit juga dijangkau penertiban. Kebanyakan mereka itu melawan saat dilakukan penjangkauan. Tapi karena kami namanya juga sosial jadi tidak bisa lebih keras lagi. Makanya cukup sulit. Jadi ya kita kerja sama dan meminta bantuan Satpol PP atau aparat terkait lainnya,” ujarnya.

Dadang tidak memungkiri apabila pada Ramadan ini tim USR Dinsos Kota Bandung kerap kewalahan melakukan penjangkauan. Sehingga membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak baik instansi pemerintah, lembaga swasta ataupun masyarakat.

“Kami keterbatasan sarana dan prasarana dan SDM. Karena keterbatasan anggaran, jadi kami hanya bisa merekrut 30 orang,” katanya.

Dadang menuturkan, pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan. Karena khusus di tengah pandemi Covid-19 ini ada tambahan penanganan masalah penanganan virus. Dia bersyukur hingga saat ini belum terdata ada PPKS yang positif terpapar Covid-19.

Mengingat kondisi dan situasi yang masih berada di tengah pandemi, Dadang juga menyebutkan penanganan PPKS ini akan lebih banyak pada penghalauan. Terlebih, sebagian besar PPKS justru berasal dari luar Kota Bandung.

“Lebih banyak dihalau dan tidak dibawa ke dinsos. Karena berkaitan pandemi harus berhari-hati. Kalau dari pendataan terakhir, kebanyakan itu dari luar. Ya wilayah sekitar Jawa Barat,” ujarnya.***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Bupati Bandung Ingin Menambah Jumlah Desa Jadi 411 Desa, Ini Alasannya
Menengok Dapur Sehat Lapas Banceuy, Menu Bergizi Jatah Makan Warga Binaan
Tren Mobile Entertainment dan Media Sosial 2024, Gen Z Nilai TikTok Sebagai Media Sosial Paling Informatif
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Rabu 12 Februari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Rabu 12 Februari 2025
Pemda Provinsi Jawa Barat Mengawasi Pembongkaran Pagar Laut di Bekasi
Besti 2025 Dibuka Lagi Lho, Siapkan Syarat-syarat Ini
Pemprov Jabar Evaluasi Kerja Sama dengan PT TRPN Soal Pagar Laut Bekasi
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:47 WIB

Bupati Bandung Ingin Menambah Jumlah Desa Jadi 411 Desa, Ini Alasannya

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:34 WIB

Menengok Dapur Sehat Lapas Banceuy, Menu Bergizi Jatah Makan Warga Binaan

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:20 WIB

Tren Mobile Entertainment dan Media Sosial 2024, Gen Z Nilai TikTok Sebagai Media Sosial Paling Informatif

Rabu, 12 Februari 2025 - 06:26 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Rabu 12 Februari 2025

Rabu, 12 Februari 2025 - 06:23 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Rabu 12 Februari 2025

Berita Terbaru

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Rabu 12 Februari 2025

Rabu, 12 Feb 2025 - 06:26 WIB

mobil sim keliling kota Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Rabu 12 Februari 2025

Rabu, 12 Feb 2025 - 06:23 WIB