“Jadi kasus aktif masih di bawah 10%, bukan 49% seperti yang disampaikan bapak gubernur. Jadi tidak benar kalau tingkat kesembuhan rendah dan kasus aktif masih tinggi,” jelasnya.
DARA|CIANJUR– Pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mengatakan kasus aktif Covid-19 tinggi dan rendahnya tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Kabupaten Cianjur dibantah pemerintah daerah setempat.
Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal mengungkapkan kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Cianjur tidak pernah lebih dari 100 kasus dalam setiap pekannya.
Lonjakan kasus aktif, lanjut Yusman, terjadi pada satu pekan sebelum dan satu pekan sesudah lebaran yang jumlahnya mencapai 453 kasus.
“Tidak pernah lebih dari 100 kasus aktif Covid-19 dalam setiap pekannya. Namun, saat momen menjelang dan sesudah Idul Fitri kasusnya memang cukup tinggi, hingga mencapai 453 kasus,” kata Yusman, kepada wartawan, Selasa (1/6/2021).
Namun meningkatnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada momen lebaran, jelas Yusman, juga dibarengi dengan tingkat kesembuhan pasien Covid-19 yang juga tinggi.
Bahkan Yusman memastikan, jika kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Cianjur dibawah 10%.
“Jumlah kasus di Cianjur saat ini tercatat ada 5.254 kasus dengan pasien sembuh sudah mencapai 4.508 orang. Jadi kasus aktif masih di bawah 10%, bukan 49% seperti yang disampaikan bapak gubernur. Jadi tidak benar kalau tingkat kesembuhan rendah dan kasus aktif masih tinggi,” jelasnya.
Yusman menyebutkan, untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang masih menjalani isolasi, baik mandiri maupun di rumah sakit berkisar 500 orang atau 9,5% dari total kasus.
“Kondisi ini juga terlihat dari tingkat keterisian ruang isolasi atau perawatan di rumah sakit yang minim,” ujarnya.
Kekeliruan yang terjadi itu, sambung Yusman, akibat adanya perbedaan data. Diduga petugas di tingkat puskesmas belum mengupdate data terbaru. Yusman memastikan di akhir pekan ini data sudah diinput dan tidak ada lagi perbedaan data.
“Petugas di bawah harus isi dua sistem. Jadi terkadang tidak sempat mengisi. Itu yang membuat data Pemkab dan Pemprov berbeda. Tapi kalau kondisi di Cianjur sudah kembali menurun. Kasus per pekan hanya puluhan,” tandasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau akrab disapa Emil mengingatkan Satgas Penanganan COVID-19 di Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Garut agar menurunkan angka kasus aktif yang dinilai masih tinggi sementara kesembuhan rendah.
Editor : Maji