Kehadiran sponsor utama bagi Persikabbar diharapkan bisa menjadi solusi, untuk menaikkan kelas.
DARA| Perserikatan Sepak Bola Indonesia Kabupaten Bandung Barat (Persikabbar), mulai menggeliat dengan menunjukkan eksistensinya yang dibentuk tahun 2008 bertekad ingin naik kasta.
Saat ini, posisi Persikabbar masuk di liga 3 seri 1, yang sebelumnya berada di posisi liga 3 seri 2.
Ketua Umum Persikabbar, Ahmad Hasanudin mengatakan, sejak awal target dibentuknya Persikabbar ingin memajukan prestasi persepakbolaan di Bandung Barat.
Namun hingga saat ini, masih terkendala dengan dana yang menjadi faktor utama jalannya kegiatan. Selama ini, untuk mengikuti even, hanya mengandalkan anggaran pribadi, dibantu sumbangan orang tua pemain atlet dan donatur lainnya
“Tinggal selangkah lagi menuju ke liga 2. Tapi kita tersendat dengan dana. Sampai saat ini kita masih mencari sponsor utama kita,” ujarnya, saat berkunjung ke Posko Wartawan di Jalan Kiara Payung, Desa Mekarsari Sari-Kecamatan Ngamprah, Selasa (10/1/2023).
Jika mengandalkan anggaran seadanya, diakui Ahmad tidak bisa optimal karena hal itu menjadi faktor utama untuk mengikuti even.
Kehadiran sponsor utama bagi Persikabbar diharapkan bisa menjadi solusi, untuk menaikkan kelas.
Menurut Ahmad, untuk menuju liga 2 dibutuhkan anggaran minimal Rp1 miliar. “Untuk naik ke seri 1 dari seri 2 saja, kita menghabiskan anggaran sampai Rp300 juta. Bukan uang sedikit,” ungkapnya.
Ahmad optimis, jika memiliki sponsor utama Persikabbar bisa sejajar dengan Persatuan Sepak Bola Kabupaten Bandung (Persikab) atau Persatuan Sepak Bola Kota Cimahi (PSKC), yang menjadi tetangganya.
“Alhamdulillah, kendati tersendat-sendat dengan dana, kita sudah bisa membuktikan diri naik kasta. Ya semoga saja, ada perhatian dari Pak Hengky (Bupati Bandung Barat), bisa membantu mencarikan sponsor utama,” harapnya.
Hal itu pula yang mendorongnya, ingin beraudensi dengan Bupati Bandung Barat tersebut. Pihaknya sudah tiga kali berkirim surat ke Bupati Bandung Barat melalui Bagian Tata Usaha (TU) Pimpinan Setda KBB.
“Sampai sekarang belum ada respon. Padahal kita sangat-sangat ingin bertemu dengan beliau. Mungkin beliaunya terlalu sibuk, ya,” tuturnya.
Editor: Maji