DARA | BANDUNG – Menurut Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil, meski pertumbuhan ekonomi baik, itu hanya dinikmati kalangan tertentu yang memiliki akses terhadap jasa keuangan. Artinya, pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati segelintir yang punya akses terhadap oportunity atau peluang.
“Pertunbuhan ekonomi yang baik ini tidak dinikmati oleh mereka yang bingung harus ngapain terhadap hidupnya,” kata dia, dalam sambutannya pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Jawa Barat 2019 di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, Senin (21/1/19).
Untuk itu, dalam lima tahun ke depan, pihaknya berkomitmen untuk mengurangi ketimpangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya mendorong lembaga jasa keuangan berbondong-bondong masuk desa melalui berbagai program, antara lain Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra).
Program ini menyalurkan kredit melalui rumah ibadah dan Bank Wakaf Mikro (BWM) dari OJK. “Kami sudah sepakat dalam lima tahun kita akan mengurangi ketimpangan ini dan meningkatkan kesejahteraan,” ujarnya.
Selain itu, Pemprov Jawa Barat juga akan mendorong desa yang memiliki potensi alam bagus untuk dikembangkan menjadi daerah wisata. Saat ini muncul tren selfie economy di daerah yang memiliki pemandangan alam yang indah untuk dijadikan tempat berfoto.
Gagasan lain untuk meningkatkan pemerataan ekonomi, lanjut dia, melalui program Satu Desa Satu Perusahaan, Satu Pesantren Satu Produk, serta Desa Digital. Ketiga program ini menjadi bagian dari program 100 hari kerja Gubernur Jawa Barat yang diluncurkan tempo hari.
“Harapannya, kombinasi kami dalam lima tahun keberpihakan pada desa bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan menurunkan gini ratio-nya,” ujar dia, seraya menambahkan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat pada Triwulan III 2018 ada di angka 5,58% atau berada di atas pertumbuhan nasional. Sementara gini ratio naik dari angka 0,39 menjadi 0,40.
Sementara itu, Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Jawa Barat kali ini mengambil tema Kolaborasi Membangun Optimisme dan Akselerasi Pertumbuhan Berkelanjutan. Pertemuan ini sebagai bentuk komunikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan stakeholder daerah guna memberikan gambaran kinerja industri jasa keuangan dan arah kebijakan OJK pada 2019.
Ketua Dewan Komisioner OJK RI, Wimboh Santoso, mengungkapkan, OJK berkomitmen dalam meningkatkan peran sektor jasa keuangan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan pemerataan pembangunan. “OJK memiliki komitmen tinggi untuk memperkokoh stabilitas sistem keuangan dan meningkatkan peran sektor jasa keuangan dalam pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung pemerataan pembangunan.”
Untuk mendukung hal tersebut, Wimboh mengajak semua pelaku industri jasa keuangan di Jawa Barat bersinergi mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.***