Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Mukti Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tahun depan menargetkan melayani sambungan air bersih bagi 5 ribu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
DARA | BANDUNG – Direktur Utama Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur, Budi Karyawan, mengatakan upaya itu sebagai bagian mengejar target sustainable development goals (SDG’s) karena cakupan layanan air bersih bagi masyarakat di Kabupaten Cianjur yang relatif masih rendah
Berdasarkan hasil penghitungan, lanjut Budi cakupan layanan air bersih Perumdam Tirta Mukti masih di bawah kisaran 13%. Sebab itu, solusi memberikan cakupan layanan air bersih dilakukan dengan menggratiskan pemasangan baru bagi masyarakat.
“Jumlah pelanggan air bersih Perumdam Tirta Mukti itu baru di kisaran 50 ribu sambungan tersebar di 11 kantor cabang. Tahun depan kita programkan lagi penambahan 5 ribu sambungan air bersih melalui program MBR,” jelas Budi, kepada wartawan, Selasa (10/11/2020).
Budi menyebutkan, cakupan 5 ribu sambungan baru air bersih akan tersebar di sejumlah wilayah di timur dan selatan Kabupaten Cianjur. Di antaranya seperti di Kecamatan Cianjur, Bojongpicung, Sukaluyu, Haurwangi, Pagelaran, Cidaun, dan Sindangbarang.
“Biaya pemasangan baru sambungan air bersih Perumdam Tirta Mukti itu sebesar Rp1.650.000. Nah, untuk MBR kita gratiskan pemasangannya,” tuturnya.
Jika berhitung rata-rata setiap pelanggan membayar tagihan air bersih sebesar Rp50 ribu, pendapatan dari 5 ribu sambungan air bersih itu hanya Rp250 juta per bulan. Menurut Budi, besaran pendapatan itu tentu cukup jomplang dengan biaya pemasangan.
“Tapi target kami adalah cakupan layanan. Tingkat konsumsi air bersih masyarakat juga menjadi salah satu indikator akselerasi peningkatan IPM (indeks pembangunan manusia) di Kabupaten Cianjur,” ungkapnya.
Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur memiliki tiga sumber mata air alami. Masing-masing berada di Desa Cirumput Kecamatan Cugenang, di Kampung Selakawung Kecamatan Cugenang, dan di Cilembang Desa Ciherang Kecamatan Pacet.
Sebagai tambahan, Perumdam Tirta Mukti memiliki tiga sumur bor sebagai cadangan jika sewaktu-waktu terjadi kendala. Untuk layanan air bersih lainnya, Perumdam Tirta Mukti memanfaatkan pengolahan menggunakan air permukaan.
“Saat ini kami terus memperbaiki jaringan-jaringan yang masih menggunakan pipa zaman dulu. Dari usia teknis, pipanya sudah sangat lama. Hampir 33 tahun belum diganti,” ujar Budi.
Budi menuturkan, sebagian besar pipa jaringan distribusi air di Kabupaten Cianjur masih menggunakan jenis Asebestos Cement Pipe (ACP) yang berbahan dasar asbes. Rata-rata jenis pipa ini terkendala pada sambungan yang cepat rusak.
“Sekarang kami ganti dengan pipa jenis fiber glass dengan kondisi lebih kuat dan tahan lama. Sekarang ada 4-5 titik yang sedang diperbaiki. Kami mohon maaf apabila terjadi kendala distribusi karena setelah perbaikan itu butuh waktu 1-2 minggu agar kembali normal. Terutama untuk membuang udara di dalam pipa,” pungkasnya.***
Editor: denkur