DARA| Salah satu potensi yang dimiliki Kabupaten Bandung Barat (KBB), berada pada sektor peternakan. Sektor ini, menjadi salah satu sumber perekonomian masyarakat KBB, yang tersebar di 16 kecamatan, meliputi 165 desa.
Hewan ternak yang paling banyak di wilayah KBB adalah domba dengan populasi mencapai 230.658 ekor, kemudian sapi perah 23.433, sapi potong 1.685 ekor, kambing 15.000 dan kerbau 485 ekor.
Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan mengatakan, peternakan menjadi salah satu sektor yang mendorong pertumbuhan perekonomian di wilayahnya.
Oleh karena itu, Pemkab Bandung Barat berupaya membantu peternak dalam mengembangkan usaha ternaknya.
Bahkan ketika hewan ternak KBB diserang wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), Pemkab Bandung Barat dengan gerak cepat (gercep) melakukan vaksinasi pada hewan agar tidak meluas lagi.
“Kita juga mengeluarkan intruksi bagi ASN yang ada di Kabupaten Bandung Barat, untuk membeli daging dari peternak yang sapinya terdampak PMK,” ujar Hengky, Jumat (10/3/023).
Upaya lainnya, yang dilakukan Pemkab Bandung Barat terhadap peternak terdampak PMK ini dengan mendorong pemerintah pusat untuk memberikan bantuan kepada para mereka.
Ia bersyukur, pada akhirnya pemerintah pusat merespon permohonan tersebut, sehingga peternak KBB memperoleh bantuan.
“Alhamdulilah lebih dari 3000 hewan ternak yang mati, diganti oleh Kementerian,” ungkapnya.
Bantuan tersebut, paling tidak bisa meringankan beban para peternak yang hewan ternaknya mati terserang PMK.
Pemkab Bandung Barat juga telah menganggarkan bantuan bagi para peternak yang ada di Kabupaten Bandung Barat berupa bibit ternak, pakan, sarana prasarana peternakan dan obat-obatan.
“Semoga bantuan uang kita berikan ini bisa memberikan manfaat dan menumbuhkan perekonomian masyarakat, khususnya peternak kita,” pungkasnya. (Diskominfotik).
Editor: Maji