DARA | SEMARANG – Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaannya di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (15/2/2019).
Berikut petikan pidato kebangsaan Prabowo Subianto seperti dilansir detikcom:
Kita tadi mendengarkan masukan-masukan, temuan-temuan tentang kondisi yang dihadapi oleh bangsa kita saat ini dan sudah berapa kali saya sampaikan bahwa kalau kita ingin dengan jujur, dengan realistis, dengan berani untuk meneliti diri kita sendiri, meneliti badan kita sendiri.
Kalau kita sebagai bangsa Indonesia, kalau para pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia, pemimpin di berbagai bidang dan sektor terutama pemimpin cendekiawan, pemimpin intelektual, pemimpin politik, pemimpin agama, kalau para pemimpi-pemimpin ini punya tanggung jawab yang sesungguhnya kepada negara dan bangsa, kalau para pemimpin punya kejujuran hati untuk menjalankan peran sebagai pemimpin maka tidak lain para pemimpin itu harus jujur kepada rakyatnya sendiri.
Prabowo mengatakan menjadi seorang pemimpin, guru atau orang yang didengar tidak mudah. Namun, para pemimpin dan guru itu pasti ditunggu-tunggu oleh masyarakat.
Menjadi pemimpin, menjadi guru, menjadi seorang yang didengar tidak ringan. Tapi seorang guru, seorang pemimpin, seorang profesor, seorang kiai, seorang pendeta, seorang pastor itu didengar, ditunggu ucapannya. Jadi kalau negara dalam keadaan sulit para pemimpin-pemimpin, para cendekiawan-cendekiawan, harus berani untuk meneliti keadaan sendiri, harus berani melihat realita.
Kalau ada masalah, kalau ada kekurangan, kalau ada penyakit harus berani untuk mengatakan ini masalahnya, ini kekurangannya, ini penyakit kita. Kalau ada penyakit yang dialami oleh badan kita, kalau ada penyakit yang dialami oleh badan RI, itu penyakit kita semua. Dan kalau kita sakit, yang menderita adalah seluruh rakyat Indonesia.***
Editor: denkur