PIALA ASIA U-17 Tiru “Incorporated” ala Jepang

Kamis, 10 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

OLEH: Sabpri Piliang
WARTAWAN SENIOR

INCORPORATED adalah, “raw model” kesuksesan Jepang di berbagai lini. Otomotif dan manufaktur. Juga sepak bola.
Sepak bola Jepang, bisa sehebat sekarang. Bukan “simsalabim”! Semua “by design”, dan “by process”. Tak ada coba-coba, atau pola “ewuh pakewuh”!
“Landscaping” sepak bola Jepang dimulai secara “incorporated” (terpadu), atau “incorporation’. Meniru pola industri otomotif yang terencana dan “maturity”.
Revolusi itu berawal tahun 1990-an. Jepang yang “anak bawang” (1970-an), bertekad menjadi negara kuat dan disegani di kancah sepak bola dunia.
Langkah yang dilakukan, dengan pembentukan Japan Professional Football League (J-League). Tujuannya adalah membangun ekosistem sepak bola yang ‘sustainable’. Berkelanjutan!
Sebagai industri, pembinaan sepak bola tidak boleh ada “missing link”. Tak boleh ada “mata rantai” yang terputus. Jepang berhasil menjaga “mata rantai” itu sambung-menyambung.
Konsistensi lolos dan menjadi peserta Piala Dunia, sejak 1998-2026 (8X): 1998, 2002,2006,2010,2014, 2018,2022,dan 2026. Menunjukkan, Jepang berhasil menjaga marwah ‘elitis’ Asia, sekaligus representasi ‘fixed’ kontinental.
Pembinaan sejak dini, pun menjadi ‘concern’ wajib. Karena di situlah diperoleh bibit-bibit berbakat, sebagai ‘raw material’ yang akan menggantikan senior mereka secara berjenjang dan natural.
Mulai kelompok umur 8-9 tahun, berlanjut 10-15 tahun, 16-17 tahun, 18-21 tahun, dan 21 tahun ke atas. Merupakan “raw model” dan konsistensi Jepang dalam mempersiapkan tim senior yang kuat (terbukti di kepesertaan Piala Dunia).
“Football incorporated”. Yaitu, keterpaduan sistem dan “planning” Jepang dalam membangun sepak bolanya. Didukung oleh fasilitas sepak bola di sekolah-sekolah. Baik secara kualitas, maupun kuantitas.
Hasilnya bukan “retoris’! Piala Asia 2025 yang kini sedang berlangsung di Arab Saudi, U-17 Jepang tetap punya potensi meraih trofi. “Samurai Biru”, telah mengantongi empat kali (4) juara, sejak: 1994, 2006, 2018, 2023.
Kedatangan “coach” Shin Tae Yong 2019 ke Indonesia (sekarang wakil KFA), dan diangkatnya mantan Presiden Inter Milan, Erick Thohir (Ketua PSSI). Telah mengubah lanskap sepak bola Indonesia.
Bukan “sulap”, betul! Kesuksesan mendatangkan pelatih mahal Shin Tae Yong (STY), tidak menjadi ‘final’ untuk sukses. Betul, STY tidak menghasilkan singasana dan trofi selama lima tahun melatih di Indonesia.
Tapi, dua ‘monumen’ telah dirasakan oleh negeri ini. “Hawa” STY semerbak menyelinap pada Timnas Senior yang kini tengah bersiap memasuki “matchday” ke-9, tanggal 5 Juni mendatang.
Kemenangan atas China (berpotensi), akan membawa Jay Idzes dkk ke putaran ke-4 “World Cup” 2026. Bila Jepang “mengalah” di “matchday” ke-10 (10 Juni) dengan Timnas Indonesia. Potensi Indonesia lolos langsung terbuka lebar.
Tentu, dengan catatan! Hasil pertandingan Jepang, Arab Saudi, Australia, dan Bahrain, memberikan hasil yang tidak menambah poin Australia dan Arab Saudi.
Hawa STY pada monumen kedua. Juga berhembus di Timnas U-17 yang malam ini (pukul 23.00) bertanding di partai pamungkas versus Afghanistan.
Mamakai taktik pragmatis, seperti halnya sang “Suhu” (baca Shin Tae Yong). “Coach” Nova Arianto, sukses membawa M. Zahaby Gholy, Fadly Alberto, Nazriel Alvaro, Evandra Florasta, Matthew Baker, dkk lolos ke Piala Dunia U-17 (November 2025).
Mengakui mengadopsi “knowledge” mantan pelatih kepala Timnas Indonesia (STY). Mantan asisten pelatihnya (Nova Arianto), sukses membawa Indonesia ke pentas dunia U-17.
Keberanian Pelatih Nova Arianto bersikap “Incorporated”, dengan mengambil pemain gelandang ‘elegan’ “ex-U20”, Evandra Florasta (usia 16 thn). Adalah tepat! Dialah bintangnya. Timnas U-17, obat “penawar” kegagalan Timnas U-20.
Momentum lolosnya Timnas U-17 ke Piala Dunia. Harus menjadi ‘katalisator’, meniru pola “football incorporated” ala Jepang. Hasil ini jangan sampai “missing link”, untuk ikut Piala Dunia U-17 lagi (sustainable). Dua tahun mendatang (2027).
“Kesuksesan tidaklah final. Kegagalan bukanlah hal fatal. Keberanian untuk “sustainable” (berkelanjutan), itu hal terpenting”. (PM Inggris Winston Churchill:1874-1965).
Indonesia siap “terbang”.

Berita Terkait

Cek Disini, Jadwal Perempat Final Piala Asia U-17 2025: Indonesia vs Korea Utara
Lima Menit Yang Mematikan, Garuda Muda Tampil Sempurna di Piala Asia U-17
LOLOS PIALA DUNIA Nova Sukses Adopsi Shin Tae Yong
Coach Nova Arianto Menjawab Mereka Yang Meragukan Kepelatihannya
Cetak Sejarah, Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia U17 di Qatar
KUALIFIKASI PIALA DUNIA Jepang Hapus “Air Mata” Indonesia
GARUDA PUKUL BAHRAIN Selamat! Ini Belum Selesai!
Gol Ole Romeny ke Gawang Bahrain Menjaga Asa Indonesia Lolos Keputaran Keempat
Berita ini 17 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 12 April 2025 - 13:34 WIB

Cek Disini, Jadwal Perempat Final Piala Asia U-17 2025: Indonesia vs Korea Utara

Jumat, 11 April 2025 - 14:18 WIB

Lima Menit Yang Mematikan, Garuda Muda Tampil Sempurna di Piala Asia U-17

Kamis, 10 April 2025 - 09:36 WIB

PIALA ASIA U-17 Tiru “Incorporated” ala Jepang

Selasa, 8 April 2025 - 21:21 WIB

LOLOS PIALA DUNIA Nova Sukses Adopsi Shin Tae Yong

Selasa, 8 April 2025 - 13:41 WIB

Coach Nova Arianto Menjawab Mereka Yang Meragukan Kepelatihannya

Berita Terbaru


 Bupati Bandung Dadang Supriatna melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Samsat Soreang, Jalan Gading Tutuka, Jumat (11/4/2025). (Foto: maji/dara)

BANDUNG UPDATE

Antrean di Samsat Soreang Membludak, Begini Keluhan Warga

Sabtu, 12 Apr 2025 - 14:24 WIB