Kabupaten Bandung telah ditunjuk sebagai salah satu daerah yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20, Mei 2021 mendatang. Namun, FIFA mengumumkan bahwa perhelatan sepakbola itu dibatalkan dan ditunda ke tahun 2023.
DARA | BANDUNG – Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bandung, Marlan Nirsyamsu mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan resmi dari Pemerintah RI.
“Ya, saya sudah tahu informasinya, namun kita akan menunggu pengumuman atau keputusan resmi dari pemerintah RI,” ujar Marlan melalui sambungan telepon, Jum’at (25/12/2020).
Sebagai tuan rumah, tentu Pemerintah Kabupaten Bandung sudah mempersiapkan venue yang akan dipakai untuk perhelatan sepak bola akbar tersebut, diantaranya dengan menata dan mempercantik Stadion Si Jalak Harupat yang sudah dimulai sejak beberapa bulan lalu.
“Persiapan kita sudah hampir 85 persen,” kata Marlan.
Namun demikian, perbaikan yang dilakukan di Stadion Si Jalak Harupat hanya berupa perbaikan kecil saja, lanjut Marlan, karena pada dasarnya stadion tersebut sudah berstandar internasional sehingga tidak memerlukan perombakan signifikan seperti stadion di daerah lain.
“Yang kita perbaiki hanya penambahan kapasitas lampu, pemasangan sound system, dan perbaikan-perbaikan kecil saja. Rumput tidak diganti, single seat juga tidak diganti, hanya diperbaiki yang rusaknya saja,” jelas Marlan.
Dengan demikian, walaupun gelaran Piala Dunia U-20 memang tidak jadi diselenggarakan di stadion kebanggaan masyarakat Kabupaten Bandung tersebut, nantinya tidak akan sia-sia, pasalnya semua yang telah diperbaiki tersebut tetap bisa dipakai untuk menunjang event-event lain yang mungkin akan diselenggarakan disana.
“Ya selalu ada hikmahnya lah, nanti kalau ada event lain kan lampu tetap bisa dipakai, kursi sudah lebih bagus, terus kalau ada event kan biasanya kita sewa sound systemnya, nah sekarang kita jadi punya sendiri,” kata Marlan.
Untuk perbaikan yang sudah dilaksanakan, Marlan menyebut anggarannya menggunakan APBD Kabupaten Bandung. Namun untuk menyempurnakan perbaikan menjadi seratus persen sesuai standar FIFA, pihaknya sudah mengajukan anggaran ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat karena anggarannya berasal dari APBD Provinsi dan Bantuan Gubernur Jawa Barat.
“Nah ini akan dilanjutkan atau tidak, kami belum tahu apakah pengajuan anggaran ke Provinsi itu disetujui atau tidak setelah pembatalan ini,” tambahnya.
Pada intinya, kata Marlan, penunjukan Si Jalak Harupat menjadi tuan rumah itu berdasarkan Inpres dan Kepres, jadi nanti pembatalan pun harus melalui Inpres dan Kepres lagi. Sampai saat ini, pihaknya belum menerima keputusan apapun secara resmi, karena informasi yang diterimanya baru melalui media massa.
“Langkah selanjutnya menunggu keputusan resmi dari pemerintah RI. Pada dasarnya Kabupaten Bandung tetap siap apabila event tersebut dilaksanakan, kalaupun memang diundurkan, sarana yang sudah diperbaiki tetap terpakai untuk penyelenggaraan event-event lain,” pungkasnya.***
Editor: denkur