Pijat Bayi Sangat Penting untuk Dilakukan, Seperti Ini Dampak Baiknya

Selasa, 21 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Plt. Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Pendidikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Endah Sri Rejeki (Foto: Kemen PPPA)

Plt. Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Pendidikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Endah Sri Rejeki (Foto: Kemen PPPA)

Membangun interaksi antara bayi dengan keluarga, terutama orang tua, penting untuk dilakukan, bahkan sejak bayi masih di dalam kandungan.


DARA – Demikian dikatakan Plt Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Pendidikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Endah Sri Rejeki.

“Membangun interaksi dan komunikasi antara orang tua dan bayi dapat dilakukan melalui sentuhan penuh kasih dari orang tua. Itu salah satu faktor penting untuk perkembangan bayi yang sehat dan bahagia,” ujar Endah dalam Relaunching Perkumpulan Pelatih Pijat Bayi Indonesia (PERPIBI) dan Seminar Meningkatkan Kesehatan Bayi melalui Pijat secara hybrid, Minggu (19/6/2022).

“Penelitian penunjukkan bahwa sentuhan dan pijatan rutin pada bayi merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan, komunikasi, serta proses belajar si kecil,” imbuhnya, seperti dikutip dari laman resmi Kemen PPPA, Selasa (21/6/2022).

Endah menyebutkan, memberikan pijatan terhadap bayi memiliki banyak manfaat, salah satunya meningkatkan motorik dan sensorik bayi.

Selain itu, dapat meningkatkan frekuensi menyusui pada bayi; membantu bayi untuk tidur lelap dan lebih lama; membuat ikatan atau bonding dengan orang tua; melancarkan sistem pencernaan; mencegah bayi mengalami tantrum; dan masih banyak lagi manfaat lainnya untuk lagi untuk bayi dan orang tuanya.

Menurut Endah, pemberian pijatan pada bayi merupakan salah satu bentuk pengasuhan untuk memenuhi hak anak.

“Bagi sebuah negara sumber daya yang paling berharga bukanlah hasil tambang, minyak, atau gas bumi, tapi sumber daya manusianya. Oleh karena itu, investasi terbesar kita sebenarnya ada pada 84,4 juta anak Indonesia yang mencakup 31,6 persen dari keseluruhan penduduk Indonesia. Jika saat ini hak-hak mereka terpenuhi, maka akan menghasilkan sumber daya manusia berkualitas di masa depan,” ujar Endah.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengatakan, pemberian pijatan kepada bayi dapat menjadi salah satu upaya untuk menurunkan angka stunting.

“Stimulasi dalam hal ini pijat bayi bisa meningkatkan frekuensi menyusui, sehingga meningkatkan berat badan bayi karena ketika 3 bulan berturut-turut berat badan bayi tidak naik, maka panjang badannya terancam tidak naik juga. Hal ini mencerminkan pertumbuhan dan perkembangannya terganggu. sehingga stunting itu terjadi. Harapan kami pijat bayi bisa mengurangi kejadian stunting di masyarakat,” tutur Hasto.

Hasto menerangkan, saat ini angka stunting di Indonesia masih mencapai 24,4 persen dan pada 2024 ditargetkan turun menjadi 14 persen. “Mengejar agar bayi tidak stunting hanya bisa dilakukan sampai 1000 hari kehidupan pertama dengan kata lain hanya sampai mendekati usia 24 bulan. Oleh karena itu, penting untuk bisa diberikan stimulasi,” kata Hasto.

Editor: denkur | Sumber: Kemen PPPA

Berita Terkait

13 Wanita di Kebinet Merah Putih, Nomor 11 Kariernya Bukan Kaleng-kaleng
Dibalik Kisah Kecintaan Keluarga Aurel Hermansyah Yang Suka Mengonsumsi Cemilan Sehat dari Brand Lokal Indonesia
Pesona Wastra Jabar 2024 Memajukan UMKM dan Industri Fesyen
Survei Jakpat: Tingkat Konsumsi Susu di Indonesia Masih Rendah
Berikut Lima Posisi Tidur yang Baik untuk Kesehatan Jantung
Ekspresikan Hidup Lebih Bergaya dengan JBL Soundgear Frames, Perpaduan Sempurna antara Suara dan Gaya
Kalau Ingin Berumur Panjang Harus Rutin Cek Kesehatan
Keluarga Penentu Kemajuan Bangsa
Berita ini 0 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 24 Oktober 2024 - 13:47 WIB

13 Wanita di Kebinet Merah Putih, Nomor 11 Kariernya Bukan Kaleng-kaleng

Selasa, 15 Oktober 2024 - 12:18 WIB

Dibalik Kisah Kecintaan Keluarga Aurel Hermansyah Yang Suka Mengonsumsi Cemilan Sehat dari Brand Lokal Indonesia

Minggu, 13 Oktober 2024 - 17:52 WIB

Pesona Wastra Jabar 2024 Memajukan UMKM dan Industri Fesyen

Kamis, 3 Oktober 2024 - 13:59 WIB

Survei Jakpat: Tingkat Konsumsi Susu di Indonesia Masih Rendah

Selasa, 17 September 2024 - 09:41 WIB

Berikut Lima Posisi Tidur yang Baik untuk Kesehatan Jantung

Berita Terbaru