Pemerintah Kabupaten Pangandaran akan menerapkan kebijakan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di lokasi objek wisata. Tujuannya memastikan wisatawan tidak terpapar Covid-19.
DARA – Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Pangandaran, Suheryana, saat dihubungi mengatakan, saat ini satgas masih dalam proses persiapan.
Menurut rencana penerapan penggunaan aplikasi PeduliLindungi akan diberlakukan di beberapa objek wisata utama di Pangandaran.
“Kita masih proses, namun belum akan diberlakukan pekan ini, kan harus ada teknis yang dipersiapkan,” ujar Suheryana, Kamis (30/9/2021).
Lebih lanjut Suheryana menuturkan, meski aplikasi PeduliLindungi masih dalam persiapan, objek wisata Pangandaran tetap dibuka, namun dengan syarat wisatawan yang datang harus sudah divaksin, dibuktikan dengan sertifikat vaksin.
“Wisatawan harus sudah divaksin, nantinya ada petugas yang memeriksa sertifikat (vaksin), di setiap pintu masuk,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Untung Saeful Rachman mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat perihal kebijakan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di beberapa lokasi objek wisata.
Untung menuturkan, dinas pariwisata sudah melakukan koordinasi dengan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) terkait kebijakan penggunaan aplikasi PeduliLindungi.
Kedepannya penerapan penggunaaan aplikasi PeduliLindungi, akan diberlakukan di seluruh hotel dan restoran yang ada di Pangandaran.
“Penggunakan PeduliLindungi, kan tertuang di Inmendagri, tujuannya supaya pariwisata tetap aman di masa pandemi,” ujar Untung.
Senada dengan kadis pariwisata, ketua PHRI cabang Pangandaran, Agus Mulyana menuturkan, saat ini hotel dan restoran di pangandaran masih belum menggunakan aplikasi PeduliLindungi, dikarenakan masih dalam proses oleh pemkab.
Agus mengatakan, sistem aplikasi PeduliLindungi belum akan diterapkan pada akhir pekan ini, disebabkan insfrastuktur yang ada belum sepenuhnya siap. Namun, kedepannya seluruh hotel dan restoran pasti akan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
“Kan, harus disiapkan dulu QR Codenya,” kata Agus.
Lebih lanjut Agus menuturkan, meskipun PeduliLindungi belum digunakan, pemeriksaan wisatawan yang datang sudah cukup ketat. Pasalnya, disetiap pintu masuk objek wisata, petugas selalu memeriksa sertifikat vaksinasi wisatawan.
Agus mengakui, membludaknya wisatawan pada pekan pertama dan kedua di awal pembukaan sempat menjadi sorotan pemerintah pusat. Oleh karena itu, ia meminta, semua pihak untuk menerapkan prokes sesuai aturan.
“Daripada nanti jadi boomerang, banyak tamu, euforia, justru bisa ditutup lagi, itu kita tidak mau,” katanya.***
Editor: denkur