Materi yang diajarkan pun seringkali sulit untuk dimengerti, karena terbatasnya media yang disampaikan guru. Sehingga menurut saya perkuliahan tatap muka lebih efektif dibanding perkuliahan online.
,DARA- Pandemi virus Covid-19 yang terjadi pada awal tahun 2020, menyebabkan banyak aktivitas yang terhambat . Mulai dari sektor pemerintahan, pariwisata, ekonomi hingga pendidikan sangat terdampak.
Selama pandemi covid-19 berlangsung, pemerintah memutuskan untuk mengeluarkan himbauan untuk melaksanakan seluruh aktifitas dirumah. Seluruh aktivitas tersebut akhirnya dilakukan secara daring atau online.
Akhirnya seluruh kegiatan pembelajaran diganti dari kuliah tatap muka menjadi kuliah secara daring. Aktivitas daring yang dilakukan dari rumah seperti pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Zoom, Google Meet, atau aplikasi lainnya yang mendukung fitur pembelajaran secara daring.
Namun, seminggu ini pemerintah kembali mengizinkan pembelajaran secara tatap muka asalkan tetap dengan protokol kesehatan. Tapi yang jelas pembelajaran daring menjadi metode baru dalam dunia pendidikan tanah air.
Lalu, bagaimana komentar para mahasiswa terkait metode pembelajaran daring. Ataukah mereka tetap ingin kuliah ke kampus? Berikut beberapa testimoni mahasiswa Universitas Pendidikan (UPI) jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang dirangkum dara.co.id.
Dika Esa Putra
Selama fasilitas seperti jaringan internet,laptop atau handphone memadai pelaksanaan kuliah daring tidak ada masalah. Yang jadi persoalan bagaimana mahasiswa yang rumahnya di daerah terpencil yang infrastruktur jaringannya belum bagus.
Persoalan lain terkait, kuliah daring hanya soal pemahaman menangkap pelajaran dari dosen saja. Ketika ada yang mau ditanyakan kepada dosen waktunya sangat terbatas. Untuk itu, menurut tanggapan saya kuliah daring pada saat sekarang ini dapat dikatakan kurang efektif.
Nisa Aulia:
Menurut saya, pandangan terhadap kuliah online kurang efektif untuk dilaksanakan apalagi jika diberlakukan secara terus menerus. Mengapa demikian? karena kuliah online hanya sekedar aktivitas berupa dosen memberikan materi dan mahasiswa hanya sekedar mengerjakan tugas untuk melaksanakan kewajibannya. Padahal terkadang para mahasiswa tidak mengerti apa yang dimaksud dari materi yang telah diberikan dosen tersebut. Oleh karena itu, saya pribadi lebih memilih untuk melaksanakan kuliah offline karena akan jauh lebih efektif bagi mahasiswa
Isnaeni Musarofah:
Pembelajaran jarak jauh menurut saya lebih banyak tidak enaknya karena saat penyampaian materi pelajaran tidak maksimal, sehingga materi tidak diserap dengan baik. Lalu kendala koneksi internet yang tidak merata di semua tempat.
Difa Siti Ridhania:
Apabila diberi pilihan antara kuliah offline/online, saya memilih kuliah offline (Tatap muka). Karena bagi saya, kuliah jarak jauh banyak sekali kendala. Seperti kendala jaringan, kuota, maupun alat elektronik yang digunakan saat pembelajaran. Juga, saya rasa pembelajaran jarak jauh kurang efektif dilaksanakan dengan tidak meratanya ekonomi masyarakat Indonesia. Materi yang diajarkan pun seringkali sulit untuk dimengerti karena terbatasnya media yang disampaikan oleh guru, sehingga saya rasa perkuliahan tatap muka lebih efektif dibanding perkuliahan online (daring).
Editor : Maji