DARA | CIANJUR– Menjelang Pilkada Cianjur 2020, Partai Golkar membuka peluang berkoalisi dengan Partai Demokrat. Kedua partai ini bahkan mengaku memiliki chemistry yang baik.
“Kami dengan Partai Golkar sudah terjalin chemistry yang kuat dengan dua kali berkoalisi, salah satunya di Pilgub Jabar. Hal ini terbukti cukup signifikan mendongkrak suara di Cianjur,” ujar Sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Cianjur, Denny Aditya, kepada wartawan, Jumat (20/9/2019).
Menurut Denny, politik di Kabupaten Cianjur menjelang pilkada sangat dinamis. “Kami berprinsip One Ticket One Goal (satu tiket satu tujuan) menuju Pilkada 2020,” ujarnya.
Partai Demokrat, menurut Denny, belum berpikir untuk membuka pendaftaran bakal calon seperti partai lain, sebab partai berlambang segitiga mercy ini lebih memprioritaskan kader internal.
“Belum ada petunjuk mengarah ke pendaftaran, sebab kami sudah memiliki kader partai yang ditunjuk untuk maju dalam pilkada ini,” tandas Denny.
Pernyataan Partai Demokrat tersebut diamini Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Cianjur, Tb Mulyana Syahrudin. Menurut Mulyana, Partai Golkar dan Partai Demokrat menemukan kesepahaman untuk membentuk koalisi.
“Kami terus menjalin komunikasi dengan semua partai untuk membentuk koalisi, termasuk dengan Partai Demokrat. Komunikasi ini perlu dijalin karena Partai Golkar tidak bisa mengusung calon sendirian, harus berkoalisi,” tutur Mulyana.
Mulyana juga menegaskan bahwa Partai Golkar belum melakukan penjaringan bakal calon karena masih menunggu juklak dan juknis dari DPP.
“Kalau komunikasi terus dilakukan, namun soal penjaringan bakal calon kami masih menunggu petunjuk dari pusat,” jelasnya.
Namun, baik Denny maupun Mulyana sepakat prioritas mendukung calon dari kader partai atau dari kalangan politisi.
“Nanti kita akan melakukan survei popularitas dan elektabilitas. Namun, selain dua faktor tersebut, Partai Golkar juga menekankan pada prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tak tercela (PDLT),” tandas Mulyana.
Wartawan: Purwanda/Editor: denkur