Debat publik pasangan calon bupati dan wakil bupati Cianjur tempo hari, kata pengamat politik dan juga guru besar Universitas Suryakancana (Unsur), Cianjur, Dedi Mulyadi, berjalan seimbang.
DARA | CIANJUR – Seperti diketahui debat publik Pilkada Cianjur digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cianjur di Prime Park Hotel, Jalan PHH Mustopa, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat lalu (20/11/2020).
Dedi mengungkapkan, jika melihat jalannya debat dari semua pasang calon Bupati dan Wakil Bupati Cianjur itu, masing-masing mempunyai plus minus.
“Berimbang, sangat berimbang semua. Karena semua (paslon) kelihatannya mengeluarkan seluruh kemampuan berdiskusi, daya nalar dan juga memberikan berbagai alternatif yang cukup baik untuk menyelesaikan permasalahan khususnya di Kabupaten Cianjur,” kata Dedi, Senin (23/11/2020).
Secara keseluruhan, Dedi menilai jalannya debat publik Pilkada Cianjur berjalan menarik. Pasalnya, masing-masing kandidat memberikan gagasan-gagasan baru dalam konteks pemecahan berbagai masalah yang dihadapi Cianjur kedepan. Baik dari sisi peningkatan SDM atau IPM dalam bahasa para paslon, penanganan Covid-19 termasuk pembangunan infrastruktur yang agak krusial di Cianjur.
“Iya, sangat mengakomodir semua masalah yang ada, bahkan juga dengan gagasan ide penyelesaian dan alternatifnya. Jadi kalau itu kemudian dilaksanakan dalam bentuk kebijakan, maka sesungguhnya Cianjur kedepan punya harapan besar untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Walaupun tentunya memang butuh waktu,” katanya.
Tetapi paling tidak, lanjut Dedi, semua calon memberikan sebuah harapan besar terhadap masyarakat Cianjur. Artinya, bahwa masyarakat Cianjur kedepan sesungguhnya tidak membeli kucing didalam karung, karena jelas programnya termasuk juga garapan dan visi misi-nya.
“Tinggal bagaimana kemudian debat itu di kapitalisasi dalam bentuk elektabilitas. Nah itu saja yang kelihatannya memang perlu rasionalitas terhadap masyarakat,” tandasnya.
Sementara, terkait dengan pelaksanaan debat publik yang hanya digelar satu kali akan mampu memikat pemilih, Dedi mengatakan sebetulnya butuh pendalaman.
Artinya, kalau debat ini akan dikapitalisasi dalam bentuk elektabilitas memang butuh pendalaman, kaitannya tadi dengan pengejawantahan visi misi supaya betul-betul membumi.
“Nah ini yang saya kira mungkin butuh sesungguhnya pendalaman dari substansi visi misi mereka. Harusnya tematik supaya jelas masalahnya, pertama kasus masalah IPM, selanjutnya infrastruktur, ekonomi, kebijakan Covid-19. Agar kita mendapatkan konfirmasi yang cukup, maka kemudian secara politik dapat dikapitalisasi dalam sebuah elektabilitas,” pungkasnya.
Diketahui pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur 2020 diikuti empat pasang calon, yaitu pasangan calon nomor urut 1 Muhammad Toha-Ade Sobari (HaDe), paslon nomor urut 2 Oting Zaenal Muttaqin-Wawan Setiawan (OTW), paslon nomor urut 3 Herman Suherman-Tb Mulyana Syahrudin (BHS-M) dan paslon nomor urut 4 Lepi Ali Firmansyah-Gilar Budi Raharja (Pilar).***
Editor: denkur