Suasana mencekam terjadi di Desa Waringinsari. Ratusan warga datangi kantor desa karena kecewa soal penetapan calon kepala desa. Mereka pun meminta panitia pilkades mundur.
DARA | CIANJUR – Desa Waringinsari Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur, genting. Ratusan warga datangi kantor desa selama dua hari, Senin kemarin dan hari ini Selasa (21/1/2020). Bahkan, terjadi aksi bakar ban bekas hingga pembakaran kayu di halaman kantor desa, termasuk satu unir motor hangus dibakar
“Warga protes supaya panitia mundur dan proses penetapan hingga pemilihan kepada desa diundur. Warga keberatan panitia menerima calon kades yang dari luar Desa Waringinsari,” ujar Aceng Abdul Hanan, warga di sana.
Camat Takokak, Aziz Muslim, unsur Muspika Kecamatan Takokak sudah berusaha menengahi dan meredam gejolak yang berawal dari tidak terimanya warga atas hasil seleksi calon kepala desa.
Warga merasa keberatan lantaran calon yang lolos seleksi dianggap bukan putra daerah. Padahal, dua diantaranya merupakan warga asli Desa Waringinsari Kecamatan Takokak.
“Ada delapan orang yang ikut seleksi akademik. Namun, tentu harus lima yang lolos. Artinya tiga bakal calon yang gugur. Lalu, incumen dinyatakan tidak lolos hingga akhirnya membuat kekecewaan warga. Padahal, sudah dijelaskan kalau seleksinya sudah sesuai aturan,” ujar Aziz Muslim.
Dengan adanya gejolak tersebut, pihak panitia Pilkades Waringinsari dan Pemerintah Kecamatan bakal menunggu arahan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Cianjur. Pengumuman calon kepala desa yang harusnya dilaksanakan pada Selasa (21/1/2020) pun ditunda.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdaayan Masyarakat dan Desa Kabupaten Cianjur, Ahmad Danial, mengaku bakal menggali dulu informasi dari panitia dan pemerintah kecamatan, sebelum mengeluarkan keputusan.
“Kami dalami dulu, supaya nanti ada solusi terbaik dan putusannya bisa diterima oleh semua pihak,” ungkap Danial.***
Wartawan: Purwanda | Editor: denkur