DARA l BANDUNG – Bupati Bandung Jawa Barat, H. Dadang M Naser menginginkan Pasar Ikan Modern (PIM) Sabilulungan benar-benar sebagai pasar ikan modern. Dalam bayangannya, yang dinamakan pasar ikan modern itu seperti pasar ikan modern di Sydney Australia.
“Pasar ikan di sana benar-benar modern, tidak tercium bau amis ikan, ada eskalatornya, ada pajangan ikan ukuran besar yang masih hidup, ada kepiting ukuran raksasa, sehingga menarik minat wisatawan untuk berkunjung,” katanya seusai menghadiri soft launcing PIM Sabilulungan, Jalan Gadingtutuka Soreang, Selasa (24/9/2019).
PIM Sabilulungan merupakan PIM yang kedua dibangun oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan setelah yang pertama dibangun di Muaraangke Jakarta. Meski mendapat prioritas, dari rencana Kementrian membangun lima PIM, di Solo batal, dan di Bogor mangkrak, bupati menyebut PIM Sabilulungan masih setengah modern.
Tujuan Kabupaten Bandung membangun PIM, lanjut bupati, untuk memenuhi kebutuhan ikan tawar atau ikan laut sebagai upaya meningkatkan daya konsumsi ikan masyarakat daerah ini yang masih rendah. Menurut dia, agar masyarakat lebih tertarik mengunjunginya, PIM ini harus benar-benar dihidupkan.
“Buat berbagai even yang menarik pengunjung untuk datang ke PIM. Rencananya dari Dirjen atau Kementrian Kelautan dan Perikanan akan ke sini tanggal 18 Oktober 2019 mendatang. Eskalatornya saya harap sudah dibangun,” ujarnya.
Meski belum diresmikan, PIM sudah diujicoba sejak 4 bulan lalu. Deni Supriatna (40 tahun) sejak dibuka untuk transaksi ia sudah menyewa kios di sana Rp900 ribu perbulan tanpa pungutan apa-apa.
PIM terdiri dari dua lantai. Lantai bawah terdiri atas 248 kios yang menyedakan ikan segar dan bumbu-bumbu, juga alat perlengkapan memancing. Sedangkan lantai atas 48 kios, menyediakan kuliner olahan ikan.
PIM dikelola oleh PT Citra Bangun Selaras (CBS). Menurut salah satu pengelola, Ari Prawira Darma, sampai saat ini PIM Sabilulungan baru 80 persen digunakan untuk transaksi. Lantai bawah dengan sistem kontrak perdua tahun, sedangkan lantai bawah sistem bagi hasil.***
Wartawan: Sopandi l Editor: Ayi Kusmawan