Salah satu pimpinan Sunda Empire yang kini mendekam di tahanan Polda Jawa Barat, Nasri Bank diduga pernah tinggal di Perumahan Kopo Permai 1, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Warga sekitar mengenal Nasri sebagai seorang profesor dan warga mengetahui adanya aktivitas Sunda Empire sejak 2007 lalu.
DARA | BANDUNG – Salah seorang warga Perumahaan Kopo Permai 1, Tubagus Raditia Indra Jaya mengatakan, selama tinggal di perumahan itu Nasri bisa dikatakan orang yang tertutup. Namun, ia dan warga lainnya seringkali melihat banyak orang beraktivitas di rumah bercat hijau tosca tersebut.
“Kenal cuma tidak akrab, orang-orang di sini mengenalnya dengan sebutan pak Prof. Tidak tahu profesor apanya sih. Sering ada aktivitas di rumah itu, seperti komunitas tertentu lah. Nah orang-orang yang datang nanya alamat juga pasti bilangnya mau ke rumah pak Prof,” kata Raditia saat ditemui di Perumahan Kopo Permai 1, Jumat (31/1/2020).
Menurut Raditia, sebenarnya ia dan warga di perumahan itu mengetahui adanya aktivitas dari sekelompok orang dengan mengatasnamakan Sunda Empire sejak 2013 lalu. Namun, karena aktivitas mereka dinilai tidak mengusik keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), warga pun tidak mempermasalahkan keberadaan Nasri dan komunitasnya itu.
“Dari dulu memang ada aktivitas orang-orang yang menamakan Sunda Empire. Tapi, karena tidak mengganggu yah kami juga tidak begitu mempermasalahkan kehadiran pak Prof dan komunitasnya itu,” ungkapnya.
Raditia yang juga seorang pemerhati budaya itu melanjutkan, pada 2008 lalu sebuah portal berita nasional merilis sebuah artikel tentang ditangkapnya dua orang puteri dari Kerajaan Sunda bernama Rania Roro Winata dan Satia Putri Reza di Serawak Malaysia. Kedua puteri itu ditangkap karena memasuki wilayah negara Malaysia tanpa izin dan mengantongi paspor dari Kerajaan Sunda. Kedua putri ini disinyalir adalah anak dari Nasri Bank.
“Pengadilan Malaysia juga bingung karena kedua puteri itu tidak mengaku sebagai Warga Negara Indonesia (WNI), tapi keukeuh ngakunya sebagai putri dari Kerajaan Sunda. Saya dengar, keduanya sekarang itu ada di Eropa. Nah ini justru menjadi suatu khazanah yang menarik untuk dicermati dan kenapa baru ramai sekarang masalah Sunda Empire ini,” katanya.
Dirinya melanjutkan, sebagai pemerhari budaya ia menilai, kemunculan Sunda Empire akhir-akhir ini malah menjadi bulan-bulanan terhadap suatu bangsa, yakni bangsa Sunda. Begitu juga kemunculan kerajaan dan raja baru belakangan ini menarik untuk dikaji dan memang harus diberikan tindakan hukum apabila memang terdapat pelanggaran terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di negara ini.
“Sekarang ini banyak bermunculan kerajaan dan raja baru. Ini sangat menarik dan bisa menjadi bahan kajian. Tapi terlepas dari semua itu, saya lihat ada suatu kebanggaan identitas,” katanya.
Berdasarkan pantauan dara.co.id, rumah bercat hijau tosca berpagar coklat itu nampak sepi. Namun, di dalam rumah terlihat ada aktivitas beberapa orang penghuni. Di garasi rumah terparkir dua sepeda motor. Dari dalam rumah nampak dua orang laki laki muda keluar rumah berboncengan. Saat ditanya, salah seorang dari mereka mengaku sebagai teman dari salah seorang anak Nasri Bank.
“Saya teman dari anaknya (Nasri Bank), anaknya namanya Oma. Saya dari sini ketemu sama Oma ngebahas soal rencana bikin acara,” kata pemuda itu seraya pergi dengan motornya.***
Wartawan: Muhammad Zein | Editor: Denkur