Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Arsan Latif berkeinginan anggaran desa diberikan tambahan lagi sebesar 10% di luar Dana Alokasi Desa (ADD) dan Dana Desa yang dikelola desa selama ini.
DARA | Namun hingga saat ini, ia masih memikirkan sumber alokasinya dari pos mana. Sedangkan, potensinya Arsan yakin bisa terealisasi, salah satunya dengan peningkatan PAD.
“Saya lagi memikirkan, apakah penambahan 10 persen ini dari APBD keseluruhan? Atau dari PAD (Pendapatan Asli Daerah),”ujarnya, saat Musrenbang Kecamatan Cisarua, Rabu (24/1/2024).
Namun rencana yang menurutnya dianggap besar untuk pembangunan desa tersebut, masih perlu dipikirkan lebih jauh lagi. Termasuk kesiapan pemerintahan desa dalam pengelolaan keuangannya.
Hal itupun, yang ia sadari bakal terkendala dengan permasalahan Sumber Daya Manusia (SDM) di desa. Untuk mengatasinya, bakal meminta bantuan administrasi keuangannya.
“Jangan sampai ada istilah dikasih uang dan anda main-main dengan keuangan ini. Maka dari itu akan dikawal, dari inspektorat provinsi, Kemendagri, Kabupaten, Polisi, dan ada kejaksaan,” tuturnya.
Bukan tanpa alasan, jika Arsan memikirkan penambahan anggaran untuk desa tersebut. Menurutnya, 165 desa di KBB harus berkembang dan menjadi desa maju.
“Kapan lagi desa akan berkembang dan maju? Kita harus, dorong supaya desa lebih maju dengan penambahan anggarannya,” ujarnya.
Memberikan kepercayaan pada pemerintahan desa dengan penambahan anggaran, bukan berarti melepas begitu saja.
Tingkat pengawasan sebagai upaya preventif, harus lebih diperketat lagi.
“Kami ingin memberikan kepercayaan dan kita akan melakukan pengawalan. Pengawasan ditingkatkan lagi sebagai upaya preventif,” katanya.
Sementara itu penambahan anggaran buat desa tersebut, tidak sama rata. Namun berdasarkan berbagai pertimbangan teknis, disesuaikan dengan karakteristik desanya.
“Adil itu bukan berarti sama rata. Tapi disesuaikan dengan kondisi daerah dan kebutuhannya,” ujarnya.
Editor: denkur