Penjabat Bupati (Pj) Bandung Barat, Arsan Latif mengklaim selama 3 bulan terakhir tahun 2023, berhasil menekan angka prevalensi stunting.
DARA | Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB dan instansi terkait lainnya, penurunan angka stunting di wilayah KBB terjadi penurunan kurang lebih 770 bayi.
“Artinya intervensi yang dilakukan (Pemkab Bandung Barat) sudah tepat sasaran, dan ini bisa menjadi tolak ukur dimana selama 3 bulan semua upaya tepat sasaran,” ujarnya disela-sela peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 2023 tingkat KBB di Lahan Parkir eks Giant-Kotabaru Parahyangan, Padalarang, Kamis (28/12/2023).
Sebelumnya, pasca Arsan Latif dilantik menjadi Pj Bupati Bandung Barat pada 20 September 2023, program yang pertama digerakkan adalah penanganan stunting.
Arsan pada saat itu, secara marathon keliling kecamatan memastikan akurasi data prevelansi stunting di 16 kecamatan se-KBB.
Terbukti langkah yang diambilnya cukup strategis sehingga mengalami penurunan. Arsan berjanji untuk menurunkan angka stunting lebih banyak lagi, pihaknya terus mengoptimalkan program yang ada.
“Untuk penurunan angka stunting akan terus dioptimalkan, dimana angka kelahiran yang terus bertambah,” imbuhnya.
Pada tahun 2024, Pemkab Bandung Barat masih fokus penanganan stunting dengan melakukan intervensi penganggarannya.
Hal itu, sudah menjadi komitmen Pemkab Bandung Barat untuk memberikan perhatian penuh terhadap pelayanan kesehatan, melalui intervensi anggaran.
“Ini menjadi perhatian yang penting karena semua menyangkut manusia masa depan. Jadi semua memang harus dibebankan kepada APBD,” jelasnya.
Meski demikian, dalam penanganan stunting inipun pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Peranan masyarakat cukup memberikan andil dalam perjalanan penanganan serta pencegahan stunting tersebut.
Selain penanganan stunting, Pemkab Bandung Barat juga fokus terhadap penanganan penyakit lainnya, seperti TBC.
Penderita TBC di wilayah KBB cukup tinggi sehingga perlu penanganan yang cukup serius. Alhasil, semua penyakit yang berpotensi penderitanya tinggi, menjadi prioritas program Pemkab Bandung Barat.
“Memang sudah menjadi prioritas, seperti tuberculosis, DBD. Oleh karena itu, sangat ditekankan untuk tidak berhenti di. alokasi anggaran yang ada. Semua harus didanai dari APBD, walaupun tidak ada alokasinya. Karena ini menyangkut pelayanan dasar,” pungkasnya.
Editor: denkur | Keterangan gambar: Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif melepas balom sebagai pertanda dimulainya peringatan HKN Tingkat KBB (Foto: Ist)