Fokuskan peningkatan layanan publik.
DARA | Jelang berakhirnya masa tugasnya sebagai Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya melakukan kunjungan ke berbagai dinas di Kabupaten Cirebon untuk berpamitan sekaligus memastikan kelancaran program-program pemerintah daerah.
Kunjungan ini juga menjadi momen penting untuk memberikan catatan evaluasi dan memastikan berbagai inisiatif tetap berjalan dengan baik setelah dirinya lengser.
“Saya ingin bersilaturahmi sekaligus berpamitan kepada seluruh pegawai. Dalam beberapa hari ke depan, jika tidak ada perubahan, pada tanggal 20 akan dilantik bupati definitif yang akan melanjutkan tugas ini,” ujar Wahyu Mijaya, mengungkapkan bahwa tujuan utamanya adalah memastikan transisi pemerintahan berjalan lancar.
Digitalisasi Identitas Kependudukan Menjadi Sorotan Utama
Salah satu isu utama yang mendapat perhatian dalam kunjungan tersebut adalah peningkatan digitalisasi identitas kependudukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil). Wahyu mengungkapkan bahwa meski digitalisasi sudah dimulai, implementasinya masih jauh dari optimal.
“Digitalisasi identitas kependudukan masih di bawah rata-rata. Ini harus ditingkatkan agar layanan masyarakat lebih cepat dan efisien,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Wahyu juga menyoroti kondisi fisik tempat layanan di Disdukcapil yang meskipun sudah diperbaiki, namun masih memerlukan perhatian agar kenyamanan dan efisiensi pelayanan semakin optimal.
“Saat ini server kita memiliki kapasitas terbatas, dan sudah hampir penuh. Kita membutuhkan peningkatan kapasitas server dan sistem backup yang lebih baik untuk mendukung digitalisasi yang terus berkembang,” jelasnya, sambil menambahkan bahwa banyak arsip lama yang belum terdigitalisasi.
Keterbatasan Blangko dan Pegawai Jadi Tantangan Layanan
Ketersediaan blangko kependudukan juga menjadi masalah besar yang disampaikan Wahyu. Kebutuhan blangko tahunan mencapai 240.000 hingga 250.000 keping, namun anggaran yang ada hanya mencakup sekitar 98.000 keping.
“Kami berharap ada hibah blangko dari pemerintah pusat agar tidak ada kekurangan yang menghambat pelayanan,” ujarnya.
Selain itu, Wahyu juga menyoroti terbatasnya jumlah pegawai yang mempengaruhi kualitas layanan publik. Dengan adanya kebijakan moratorium pegawai baru, perekrutan sulit dilakukan.
“Kami harus memaksimalkan sumber daya yang ada, meskipun permintaan pegawai semakin tinggi,” ujarnya, berharap agar tantangan ini dapat diatasi oleh pemerintahan yang akan datang.
Pesan Terakhir untuk Pemerintahan Selanjutnya
Sebagai penutupan, Wahyu mengungkapkan harapannya agar pemerintahan yang baru dapat terus memperhatikan catatan-catatan yang ia sampaikan.
“Semoga beberapa hal yang saya titipkan ini dapat dilanjutkan oleh pemimpin baru, agar pelayanan kepada masyarakat semakin baik dan optimal,” tegasnya.
Kunjungan ini tidak hanya menjadi momen perpisahan, tetapi juga menunjukkan komitmen Wahyu Mijaya dalam memastikan bahwa pelayanan publik tetap berjalan optimal meski masa tugasnya tinggal hitungan hari.***
Editor: denkur
