DARA | BANDUNG – Pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Baru Kota Bandung, Jawa Barat tidak pernah kapok meski berkali-kali ditertibkan. Tak pelak, kemacetan lalu lintas di sekitarnya sering terjadi.
Pedagang sering main kucing-kucingan. “Kalau kami datang, mereka tidak ada, sembunyi. Kami pergi, mereka datang lagi. Sementara untuk bisa stand-by, aparat kami kurang,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung, Dadang Iriana, Rabu (6/2/2019).
Humas Pemkot Bandung merilis, di sisi lain kawasan Pasar Baru merupakan bagian dari destinasi wisata di Kota Bandung. Para turis baik domestik maupun asing berbondong-bondong mendatangi tempat tersebut untuk berbelanja barang murah dan berkualitas.
Titik itu seolah menjadi salat satu penggerek ekonomi Kota Bandung. “Itu kawasan wisata juga. Jadi penanganannya memang tidak bisa sepihak. Perlu kerja sama dengan instansi lain untuk bersinergi. Ini PKL mau diapakan, mau ditertibkan atau mau dibina. Kalau mau ditertibkan kami siap,” ujarnya.
Hadirnya PKL yang turut mengais rezeki di sela-sela keriuhan pembeli, juga menambah padatnya lokasi tersebut. Padahal, titik itu termasuk kawasan zona merah yang seharusnya tidak boleh ditempati PKL.
Dadang juga mengimbau warga Kota Bandung untuk lebih cerdas dalam berbelanja. Ia tidak menyarankan untuk berbelanja di PKL yang berjualan di zona merah.
Karena itu secara tidak langsung mendidik para PKL untuk terus berjualan di tempat yang terlarang. “Kita juga terus menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat untuk tidak berbelanja di zona merah. Ini perlu kerja sama warga juga, kalau tidak ya sulit,” ujarnya pula.***