Budidaya sayuran adalah istilah yang berhubungan dengan suatu proses memperbanyak sumber daya hayati. Hasil dari budidaya sayuran bisa dijual atau untuk kebutuhan sendiri.
DARA | Kegiatan budidaya sayuran juga dinilai efektif untuk menjaga kelangsungan hidup sayuran-sayuran untuk
memenuhi gizi dan nutrisi masyarakat.

Dari hal ini maka budidaya sayuran harus dilakukan dengan cara yang benar dan tepat agar tidak menimbulkan kerugian, misalnya masalah lingkungan dan sebagainya.
Dengan keadaan lahan terbatas di daerah perkotaan ini, ada solusi untuk mengatasi hal tersebut.
Salah satu kegiatan sebagai alternatif solusi adalah edukasi tentang pengelolaan yang dapat membuat budidaya memberikan hasil yang memuaskan yaitu dengan aquaponik ikan lele.
Aquaponik adalah sebuah alternatif menanam sayuran dan memelihara lele dalam satu wadah.
Dalam sistem aquaponik, ikan dan sayuran dipelihara bersama-sama dan akan bersimbiosis mutualisme.
Sayuran memperoleh media dan nutrisi dari air kolam dan limbah ikan lele, sedangkan ikan lele mendapat media dan hidup air yang bersih setelah dibersihkan oleh sayuran.

Kegiatan PKM ini dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2022, yang berlokasi di Yayasan Ishlahul Hayat Jl. Keramat No. 45 RT 01/RW 05 Bojongsari Depok.
Tujuan dengan dilaksanakannya kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini anak-anak dapat mengetahui cara
menanam dan merawat sayuran di lahan yang terbatas, salah satunya dengan sistem aquaponik ikan lele.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini anak-anak Yayasan Ishlahul Hayat dapat menerapkan budidaya sayuran dengan sistem aquaponik ini untuk memenuhi kebutuhan asupan sayuran mereka sekaligus menerapkannya untuk kegiatan wirausaha.
“Dalam kegiatan PKM ini kami menjelaskan dan mempraktikan cara budidaya sayuran dengan sistem aquaponik ikan lele, mulai dari menyiapakan alat dan bahan, sampai cara menanam dan merawat yang baik agar budidaya ini berhasil.”
Berikut alat dan bahan yang kami siapkan untuk budidaya sayuran dengan sistem aquaponik ikan lele:
Alat dan bahan yang diperlukan :
1. Ember ukuran 80 liter atau ukuran 15 liter (bisa juga ember cat bekas).
2. Benih ikan lele yang tahan terhadap kualitas air.
3. Benih kangkung.
4. Gelas plastik (botol aqua gelas).
5. Arang batok kelapa atau arang kayu.
6. Kawat yang agak lentur untuk mengaitkan gelas pada ember.
7. Tang
8. Solder
Cara pembuatan :
1. Sediakan gelas untuk tempat bibit kangkung sebanyak 10 – 15 buah, lubangi dengan solder pada bagian samping dan bawah gelas.
2. Untuk benih kangkung (ukuran bijinya besar) bisa ditaruh pada arang yang telah dihaluskan, lalu tutup dengan arang lagi. Jika ukuran benihnya kecil, bisa ditaruh dalam kapas, lalu tutup dengan arang yang telah dihaluskan.
Jika ingin menanam kangkung yang sudah disemai terlebih dahulu, kangkung di masukan bersama akar dengan ukuran bibit kangkung sebesar kurang lebih 10 cm. Isikan arang batok kelapa sebanyak 50 – 80 persen ukuran gelas (setengah aqua gelas).
3. Potong kawat sepanjang 12 cm dan buat kait untuk pegangan gelas dalam ember.
4. Isi ember dengan air sebanyak 60 liter diamkan selama dua hari.
5. Isi ember dengan bibit ikan lele ukuran 5 – 12 cm (semakin besar semakin baik) sebanyak 30-50 ekor. Diamkan selama 1 – 2 hari.
6. Setelah itu, rangkai gelas kangkung dalam ember.
Lalu dilanjut menjelaskan cara merawat sayuran dan juga lele sampai keduanyan tumbuh besar dan sehat.
Kegiatan berjalan dengan lancar, Yayasan Ishlahul Hayat sangat mendukung dan menyambut baik kegiatan ini dari awal hingga akhir, dengan dilakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini, anak-anak menjadi bertambah wawasanya tentang menanam sayuran di lahan terbatas.
Editor: denkur