Kepolisian juga dilibatkan dalam ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19. Selain memotivasi para petani dan juga terlibat langsung membangun zona ketahanan pangan di masing-masing wilayah.
DARA | SUKABIMI – Demikian dikatakan Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni.
“Seperti panen Sorgum yang sekarang dilakukan kelompok tani di Wilayah Cibeureum yang menjadi binaan Polres Sukabumi Kota bersama Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan DKP3,” ujarnya usai panen perdana Sorgum, di Kelurahan Sindangpalay, Kecamatan Cibeureum Kota Sukabumi, Kamis (11/06/2020).
Zona ketahanan pangan di setiap wilayah berbeda-beda, kata Sumarni, seperti di Cibereum unggulannya Sorgum, namun di wilayah lain ada juga peternakan ikan dan menanam sayuran sistem hidroponik.
” Di Polres Sukabumi Kota, juga ada Babinkamtibmas yang eksis melakukan pembinaan kepada para kelompok tani di wilayah,” ujarnya.
Menurutnya, Sorgum mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Dari 23 ribu m2, baru seribu meter yang dipanen. Cara tanamnya pun mudah, dalam waktu tiga bulan sudah dapat dipanen.
” Sorgum jika diolah dengan baik, dan dikemas dengan baik pula akan menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, Pemkot Sukabumi telah menetapkan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang tidak boleh berubah fungsi. Lahan pertanian, seperti ini harus dipertahankan.
” Pemda Kota Sukabumi juga menciptakan lahan pangan lokal strategis lokasi. Dimana ada ciri khas, di masing masing lokasi dalam kerangka mengamankan ketahan pangan salah satunya sorgum ini,” ujar Fahmi.
Hal itu perwujudan Pemkot Sukabumi bersama TNI, Polri serta unsur masyarakat terlibat dalam menjaga ketahanan pangan dari kerawanan sosial. Sorgum memang belum cukup dikenal di masyarakat.
” Ada 15 olahan yang bahan dasarnya dari sorgum. Meski Sorgum saat ini dianggap asing warga masyarakat. Tergantung kita mensosialisasikannya. Sorgum sangat layak, untuk dijadikan bahan dasar alternatif selain padi,” tutur Fahmi.***
Editor; denkur