“Pelaku melakukan perlawanan dengan cara merebut senjata anggota. Anggota kemudian melakukan tindakan tegas terukur,” katanya.
DARA- Seorang pencuri spesialis pembobol kos-kosan di Garut ditembak mati polisi karena berusaha melawan petugas. Pelaku yang diketahui berinisial BS (27) tersebut terpaksa ditembak karena berusaha merebut senjata petugas saat diminta menunjukan barang bukti di TKP.
Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, mengatakan, kejadian tersebut berawal saat pihaknya menerima laporan dari korban yang merupakan seorang pelajar, dimana pada Kamis (4/4/2022) dinihari kemarin setelah sahur kehilangan barang elektronik miliknnya berupa laptop dan dua buah handpone (HP) di kosan yang berada di wilayah Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.
“Ya, kami mengungkap kasus pencurian dengan pemberatan (curat) di wilayah hukum Polsek Tarogong Kidul,” ujarnya di Mapolres Garut, Jalan Sudirman, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jumat (15/4/2022).
Wirdhanto menyebutkan, petugas dari piket Reskrim Polsek Tarogong Kidul yang menerima laporan itu pun kemudian langsung melakukan langkah-langkah penyelidikan, hingga akhirnya berhasil menemukan jejak barang yang dicuri tersebut berada di sebuah kamar kos-kosan di Desa Sukajaya, Tarogong Kidul.
Setelah dilakukan penggerebekan, lanjut Wirdhanto, di dalam kamar ditemukan barang yang ciri-cirinya sangat mirip dengan punya korban yang hilang, sehingga saat itu juga petugas segera mengamankan orang yang ada di dalam kamar kosan yang berinisial BS (27), warga Garut Kota.
“Setelah diinterogasi, akhirnya yang bersangkutan mengaku bahwa ia yang telah mencuri laptop dan handphone dari kos-kosan perempuan yang berlokasi di Desa Haurpanggung itu,” ucapnya.
Wirdhanto menuturkan, dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa tersangka BS juga merupakan seorang residivis pada kasus yang sama. Ia telah beberapa kali melakukan aksi serupa melakukan pencurian di sejumlah kos-kosan di wilayah hukum Polres Garut.
“Yang bersangkutan ini pernah menjalani hukuman dalam kasus yang sama. Sebelumnya, ia juga telah melakukan aksi serupa di tiga lokasi yang berbeda, yaitu daerah Samarang, Wanaraja, dan Tarogong Kidul,” katanya.
Wirdhanto mengatakan, pada saat dilakukan penangkapan dan diminta untuk menunjukan barang bukti lain yang dihilangkan di TKP, pelaku malah melakukan perlawanan dan berusaha merebut senjata dari petugas, sehingga petugas pun terpaksa melakukan tindakan tegas terukur untuk melumpuhkannya.
“Pelaku melakukan perlawanan dengan cara merebut senjata anggota. Anggota kemudian melakukan tindakan tegas terukur,” katanya.
Menurut Wirdhanto, pelaku yang tertembak di bagian punduk sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis, namun demikian tidak tertolong sehingga meninggal dunia.
“Sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis, namun tidak tertolong,” ucapnya.
Editor : Maji