Satreskrim Polresta Cirebon mengamankan tiga tersangka pencabulan, MS (32), RB (31), dan AS (16). Meraka warga Gempol, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
DARA – Kapolresta Cirebon, Kombes Pol M Syahduddi, SIK, MSi, mengatakan, korbannya anak di bawah umur. Dinyatakan meninggal dunia beberapa saat setelah kejadian.
Selain itu seorang tersangka berinisial AJ (24) juga dinyatakan meninggal dunia.
Namun, penyebab kematian keduanya hingga kini belum dapat dipastikan. Pasalnya, jenazah keduanya masih dalam proses otopsi di RS Bhayangkara Losarang, Kabupaten Indramayu.
“Kalau dari kronologis kejadiannya diduga kuat meninggal dunia akibat aksi pencabulan atau minuman beralkohol, karena para tersangka mengajak korban pesta miras sebelum melakukan aksinya,” kata Kombes Syahduddi, saat konferensi pers di Mapolresta Cirebon, Rabu (10/2/2021).
Ia mengatakan, miras dicampur minuman berenergi dan obat keras golongan G berupa trihex. Adapun miras jenis ciu itu dibeli tersangka berinisial MS sebelum melakukan aksi bejatnya.
Para tersangka juga ternyata mencabuli korban secara bergiliran. Bahkan, warga setempat sempat menggerebek lokasi pencabulan tersebut.
Peristiwa tersebut terungkap setelah korban ditemukan meninggal dunia, Jumat (7/2/2021).
Saat itu korban yang tengah tidur hendak dibangunkan untuk menyantap makanan. Namun, saat dibangunkan korban tidak menyahut dan tubuhnya telah terbujur kaku.
Petugas Polresta Cirebon yang menerima laporan tersebut langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP.
“Dari situ diketahui Kamis (6/2/2021) malam korban diajak pesta miras oleh tersangka dan dicabuli, sehingga kami langsung mengamankan mereka,” ujar Kombes Syahduddi.
Syahduddi menyampaikan, tersangka berinisial AJ mengembuskan nafas terakhirnya beberapa jam setelah korban dinyatakan meninggal dunia. Diketahui, korban merupakan teman sekolah tersangka berinisial AS.
Pihaknya juga mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya pakaian korban, botol air minum kemasan yang digunakan saat pesta miras dan lainnya.
“Para tersangka dijerat Pasal 76 D juncto Pasal 81 UU Nomor 17 Tahun 2016 dan Pasal 89 UU Nomor 35 Tahun 2004. Ancaman hukuman maksimalnya penjara seumur hidup,” kata Kombes Syahduddi.***
Editor: denkur