“Lahirnya generasi baru santri (santripreneur) di pesantren-pesantren di tanah air, seperti di Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya ini tentu saja patut diapresiasi dan didukung,” ungkapnya.
DARA- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Suryalaya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (20/4/2020).
Dalam kunjungan ke Ponpes Suryalaya, Airlangga didampingi Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Ketua DPR-RI Letjend TNI (Purn.) H. Lodewijk Freidrich Paulus, Wakil Ketua Komisi VIII DPR-RI, Tubagus Ace Hasan Syadzily yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jabar.
Dalam sambutannya, Menko Perekonomian mengatakan perkembangan zaman yang kian maju sudah seharusnya pesantren bisa melahirkan santripreneur berkelanjutan. Hal tersebut seiring dengan semangat entrepreneurship di kalangan santri dan gelombang gerakan kewirausahaan di dunia santri saat ini.
“Lahirnya generasi baru santri (santripreneur) di pesantren-pesantren di tanah air, seperti di Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya ini tentu saja patut diapresiasi dan didukung,” ungkapnya.
Lanjutnya, berbagai kebijakan pemerintah dalam pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan dan kreatifitas harus hadir di tengah-tengah pondok.
“Tolong carikan satu ruangan di pesantren ini untuk menumbuhkan santripreuner dan kami nanti yang mengisi dan menyiapkannya,” ungkap Ketum Partai Golkar ini.
Menurutnya, hadirnya ke Ponpes Suryalaya adalah amanah, dan membesarkan Suryalaya juga adalah amanah dari tokoh-tokoh Golkar yang senantiasa selalu dekat dengan pimpinan Ponpes (Alm) Abah Anom
“Suryalaya telah menjadi perekat hubungan yang erat antara ulama dan umaro. Selalu bersama-sama dan mendukung pemerintah. “Karena itu membesarkan pesantren Suryalaya adalah sebuah keharusan,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama disebutkan, Pimpinan Ponpes Suryalaya, KH. Baban Ahmad jihad pimpinan Ponpes Suryalaya menegaskan Pondok dan seluruh sayap dibawah naungan Pesantren Suryalaya Tasikmalaya hingga kini masih tetap istiqomah bersama Partai Golkar.
“Kedatangan Pak Airlangga merupakan anugrah bagi pesantren Suryalaya. Tolong dicatat ya, kami masih tetap istiqomah,” ucapnya disambut riuh tepuk tangan hadirin.
Keberpihakan kepada Partai Golkar, lanjut dia, sudah menjadi maklumat tertulis dari Abah Anom (almarhum KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin), yang juga merupakan pinisepuh Golongan Karya.
“Sebagai murid Insyaallah kami semua akan tetap mentaati apa yg telah diamanahkan seperti tertulis dalam maklumatnya itu,” imbuhnya.
Pondok Pesantren Suryalaya dikenal sebagai pesantren sufi terbesar di tanah air yang dirintis oleh Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad atau yang dikenal dengan panggilan Abah Sepuh pada tanggal 7 Rajab 1323 H atau 5 September 1905.
Setelah Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad berpulang ke Rahmattullah pada tahun 1956 di usia yang ke 120 tahun, kepemimpinan dan kemursyidannya dilimpahkan kepada putranya yang kelima, yaitu KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin yang akbrab dipanggil dengan sebutan Abah Anom.
Pada masa kepemimpinan Abah Anom, Pondok Pesantren Suryalaya ini selain berperan aktif dalam kegiatan Keagamaan, Sosial, Pendidikan, Pertanian, Kesehatan, Lingkungan Hidup, dan Kenegaraan juga dikenal sebagai pesantren Inabah.
Inabah adalah istilah yang berasal dari Bahasa Arab yang berarti pengembalian atau pemulihan, maksudnya proses kembalinya seseorang dari jalan yang menjauhi Allah ke jalan yang mendekati Allah. Abah Anom kemudian menggunakan nama inabah menjadi metode bagi program rehabilitasi pecandu narkotika, remaja-remaja nakal, dan orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan.
Editor : Maji