Satu keluarga di Carolina Selatan, Amerika Serikat (AS) mengambil keputusan yang sulit bagi mereka. Anjing peliharaan mereka harus disuntik mati setelah dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Langkah ini diambil agar virus corona SARS-CoV-2 tidak menular ke manusia di sekitarnya, seperti yang dituturkan oleh Universitas Clemson.
Seperti dilansir Pikiran-Rakyat.com dari NZ Herald, anjing mereka dikabarkan positif usai dites oleh kepala Livestock Poultry Health (LPH) Clemson, dr. Boyd Parr.
Dokter hewan swasta ini mengetes anjing berumur 9 tahun tersebut usai salah satu anggota keluarga itu dinyatakan positif Covid-19. Ketika mengecek kesehatannya, ternyata anjing peliharaan mereka berada dalam kondisi kronis. Inilah yang menjadi pertimbangan untuk melakukan penyuntikan mati atau euthanasia.
Hasil konfirmasi positif dikeluarkan Laboratorium Layanan Kedokteran Hewan Nasional USDA pada Kamis 9 Juli 2020 lalu.
Kasus terinfeksinya anjing ini kemudian diselidiki lebih lanjut oleh LPH Clemson bersama USDA, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), dan DHEC.
“Berdasarkan pengetahuan sekarang, tak ada bukti peliharaan punya andil yang besar dalam penularan SARS-CoV-2 ke manusia,” kata dr. Boyd.
“Tetap saja menjauhi kontak erat dengan peliharaan atau hewan lain jauh lebih baik,” lanjutnya.
“Ini seperti apa yang dilakukan kepada manusia jika mereka terinfeksi Covid-19 untuk melindungi diri dari paparan virus sesuai rekomendasi CDC,” jelas dia.
Laporan serupa juga muncul ke permukaan di tengah pandemi Covid-19 di Australia.
Dokter hewan di Sydney, Sam Kovak mendapat permintaan untuk melakukan suntik mati dari sejumlah kliennya.
Mereka kebanyakan khawatir hewan peliharaan menyebarkan virus dan membahayakan anggota keluarga lain.
Kasus seperti ini, kata Sam, semakin banyak lantaran mereka masih belum yakin virus tak ditularkan lewat hewan peliharaan.
“Orang-orang itu sangat histeris dengan virus sehingga mereka mempertimbangkan euthanasia untuk melindungi keluarga mereka,” ungkap dr. Sam.
Ia menjelaskan infeksi virus corona pada anjing peliharaan memang cukup umum terjadi di dunia saat ini.
“Virus corona pada anjing memang sangat umum dan sangat menular, tetapi biasanya hanya menyebabkan gangguan pencernaan sedang seperti diare dan muntah,” terang Sam.***
Editor: denkur | Sumber: pikiran rakyat.com