PPDB Dibuka, Banyak Masyarakat Belum Faham Mekanismenya

Senin, 8 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI. Foto: Pikiran Rakyat

ILUSTRASI. Foto: Pikiran Rakyat

Tahapan penerimaan peserta didik baru (PPDB) di tingkat SMA /SMK sederajat sudah dimulai. Namun, masih banyak orangtua siswa yang belum memahami mekanismenya.


DARA | BANDUNG – Mereka mengeluhkan kurangnya informasi yang didapat untuk bisa mendaftarkan anak mereka ke SMA /SMK negeri.

Eneng Rohimah (45) berkeinginan mendaftarkan anaknya untuk sekolah ke salah satu SMK Negeri di Kabupaten Bandung melalui jalur afirmasi KETM. Namun, dia masih bingung tentang tata cara pendaftarannya.

“Katanya sih didaftarin sama pihak sekolah, tapi belum ngerti juga sih semua harus serba online sekarang mah, orang kampung kayak saya mah banyak nggak ngertinya,” ungkapnya pada dara.co.id, Senin (8/6.2020).

Menanggapi banyaknya keluhan masyarakat soal tekhnis PPDB, Wakil Ketua Komisi D, Cecep Suhendar mengatakan, saat ini memang situasi sedang sulit. Informasi tidak bisa dengan mudah tersampaikan ke masyarakat, sebab di masa pandemi ini harus benar-benar membatasi pertemuan dengan banyak orang. Informasi dan sosialisasi memang lebih banyak dilakukan secara virtual atau melalui daring.

Dia mengakui keterbatasan akses seringkali menjadi kendala, sebab tidak semua masyarakat melek teknologi, sehingga disarankan kepada orangtua siswa yang ingin mendaftarkan anaknya ke sekolah terutama sekolah negeri agar ikut jalur kolektif.

Jalur kolektif maksudnya, sekolah asal akan mendaftarkan siswanya sesuai sekolah tujuan masing-masing. “jadi orang tua tidak perlu bingung lagi, karena pihak sekolah yang mengakomodir semuanya,” ujarnya melalui sambungan telepon, Senin (8/6/2020).

Untuk pelaksanaan masa orientasi siswa atau pengenalan wawasan wiyata mandala, saat ini memang belum diketahui tekhnisnya, namun menurut Cecep semua masih dalam pembahasan, termasuk jadwal masuk siswa ke sekolah.

Pemerintah Kabupaten Bandung masih menggodok kesiapan pihak sekolah terutama dalam hal sarana dan prasarana yang sesuai dengan protokol kesehatan.

Politisi Partai Golkar itu mengatakan, bisa saja siswa masuk sekolah sesuai jadwal tahun ajaran baru asal sudah siap menerapkan protokoler kesehatan dan sekolah tersebut berada di zona hijau karena di Kabupaten Bandung sendiri yang termasuk zona merah hanya ada dua kecamatan yaitu Margahayu dan Margaasih.

“Kalau daerah yang lain saya rasa bisa saja sekolahnya dibuka asal protokol kesehatannya harus diterapkan dengan ketat,” pungkasnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi: Hentikan Alih Fungsi Lahan di Puncak Bogor
Dibaca Usai Tarawih, Berikut Bunyi Doa Kamilin dan Terjemahannya
Berapa Besaran THR di Era Prabowo? Ini Dia Beritanya
Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak
Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi
Keutamaan Niat Puasa
Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025
Observatorium Bosscha ITB Pantau Hilal Awal Ramadan 1446 H
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 2 Maret 2025 - 10:16 WIB

Dibaca Usai Tarawih, Berikut Bunyi Doa Kamilin dan Terjemahannya

Minggu, 2 Maret 2025 - 09:53 WIB

Berapa Besaran THR di Era Prabowo? Ini Dia Beritanya

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:39 WIB

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:22 WIB

Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:04 WIB

Keutamaan Niat Puasa

Berita Terbaru

Masjid Al Jabbar (Foto: Ist)

BANDUNG UPDATE

Jadwal Buka Puasa Wilayah Bandung Raya Hari Ini

Senin, 3 Mar 2025 - 16:06 WIB

JABAR

Perang Sarung di Sukabumi, Seorang Remaja Kena Bacok

Senin, 3 Mar 2025 - 15:46 WIB

Bupati Sukabumi, Asep Japar (Foto: Istimewa)

JABAR

Bupati Sukabumi: ASN Harus Kompak

Senin, 3 Mar 2025 - 15:18 WIB