Dara| Jakarta – Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berbicara di hadapan pendukungnya dalam acara deklarasi Komando Ulama Pemenangan Prabowo Sandi (Koppasandi), Minggu (4/11/2018), di Lapangan GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan. Saat berpidato, Prabowo sempat berseloroh harus berhati-hati berbicara di depan massa karena banyak kamera televisi yang merekamnya.
Kemudian, prabowo sempat bercerita tentang pernyataan-pernyataannya yang dipersoalkan. Dia memulainya dengan kisahnya saat berkunjung ke sjumlah wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur beberapa waktu lalu.
“Saya baru keliling kabupaten-kabupaten di Jateng dan Jatim. Mungkin Saudara monitor. Saya juga bingung, kalau saya bercanda dipersoalkan. Kalau saya begini dipersoalkan, begitu dipersoalkan,” ujar Prabowo septi ditulis kompas.com.
Prabowo tidak menyebut gurauannya yang mana yang menjadi persoalan. Beberapa hari ini, polemik yang muncul soal pernyataan Prabowo adalah saat ia berkunjung ke Boyolali, Jawa Tengah. Prabowo disebut menyinggung warga Boyolali karena pidatonya yang menyebut “Tampang Boyolali”.
Pidato Prabowo ini menuai polemik, khususnya di media sosial, karena ada pihak yang tidak terima orang Boyolali diidentikkan dengan orang susah. Menurut Prabowo, pernyataannya rawan disalahartikan karena memasuki tahun politik. “Saya tahu, tapi ini adalah politik. Ini adalah musim politik,” kata Prabowo.
Sebelumnya, polemik pidato Prabowo di Boyolali berawal dari Prabowo yang mengatakan bahwa Jakarta dipenuhi gedung menjulang tinggi dan hotel-hotel mewah. Ia menyebutkan beberapa hotel berbintang di Ibu Kota. “Tapi saya yakin kalian tidak pernah masuk ke hotel-hotel tersebut. Betul?” tanya Prabowo. “Betul,” jawab masyarakat Boyolali yang menjadi pendengarnya. “Kalian kalau masuk, mungkin kalian diusir. Karena tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang-tampang kalian, ya tampang Boyolali ini, betul?” kata Prabowo.***
Editor: Denkur